EJ Cs VS PS Cs.
Dalam Permainan Catur.
siapa mau jadi wasitnya.??

Master Nasional Emang Johan
(EJ) dan kawan kawan yang telah lama berkutat dalam permainan catur
ternyata kemudian tersungkur dalam pertarungan di pengadilan catur. Kemudian muncullah
pemain baru yang benar benar baru bisa main yaitu Pramomo Sudimoro (PS) dkk. Mereka yang tadinya tidak bisa main catur, langsung main dalam tingkat
Nasional. Tekhnik main catur tidak bisa tapi kok berani beraninya main
dengan level Nasional. Yang master saja bisa tersungkur apalagi non master
apalagi yang belum pernah main catur.
EJ mungkin tidak memiliki sekondan yang handal, apa kata EJ
dalam melangkahkan bidak caturnya, selalu dibenarkan oleh sekondannya. Seharusnya sebagai sekondan harus bisa
mengkritisi langkah apa dan buah catur yang mana yang akan digerakkan EJ. Sekondan walaupun tidak bermain langsung namun dia juga harus memikirkan
langkah apa dan buah catur mana yang mesti digerakkan oleh EJ dalam menghadapi lawannya. Namun
EJ dan sekondannya tidak mampu bermain cantik, karena tidak ada notasi catur yang digunakan,
sehingga mengandalkan ingatan saja, kalau dalam manajemen, dia tahu dan
menguasai manajemen tetapi tidak menggunakan manajemen untuk mengelola
permainannya itu. Akibatnya kedodoran menghadapi lawan lawannya..kalau dalam
perjudian, EJ selalu kalah dan kalah
sehingga terpaksa menggali lubang tutup lubang. Ternyata lubang itu semakin
besar barulah EJ terkejut, namun
keterkejutannya itu sudah diketahui lebih dulu, karena EJ dan para sekondannya telah mengambil keuntungan. Inilah permainan,
kalah tapi juga menang. Walaupun. Kemenangan itu hanya sesaat saja. Menyesal
memang belakangan,kalau menyesal itu ada didepan, maka namanya antisipasi.
Sebaliknya dengan digantinya EJ Cs oleh PS sebagai
pemain pengganti, ternyata mempunyai kwalifikasi yang tidak sebanding dengan EJ yang sudah bergelar master, tetapi
memiliki mental tempe kalau melihat duwit. Maka dia berani berjudi yang
kemudian menghancurkan reputasinya dalam bidang catur tsb. PS yang nota bene tidak memiliki kemampuan, tetapi memiliki keberanian, mencoba peruntungannya
dimeja catur, tetapi setelah permainan satu babak, ternyata dia malah sudah
babak belur. Sekondannya juga buikan orang orang yang bisa main catur
ditambah tidak mampu mengendalikan PS. Seakan akan PS adalah single fighter, seperti politik di Indonesia, yang
mengandalkan Mbah mbah nya politik, seperti Megawati, prabowo dan SBY.
Kalau Megawati berkata Ahok-Jarot, maka seluruh punggawanya akan berkata yang sama. Demikian pula SBY,
kalau berkata Agus-Silvy, maka seluruh punggawanya juga demikian kecuali
Ruhut dan hayono yang berkata lain. Demikian pula dengan Prabowo.
PS ternyata memiliki ambisi jadi master nasional catur tetapi
tidak memiliki jenjang bermain catur, belum
pernah mengikuti kejuaraan tingkat RT sekalipun. Maka cara cara mainnyapun
cara cara yang tidak biasa, misalnya
otoriter, tidak komunikatip, tidak mengikuti aturan main yaqng sudah
ditetapkan, bermain politik dengan membentuk grup grup seperti paguyuban, tidak
membuat laporan sebagai notasi caturnya, memilih sekondan yang membebek dengan
keinginannya, bahkan membuat pertasnggungjawabanpun tidak dilakukannya. Seperti
pemain yang bermental baja tetapi individualistis, egoistis dan konfrontatif.
Pemain babak ketiga sepertinya penggabungan antara
pemain utama masing masing yaitu EJ
digabung dengan PS. Penggabungan ini
tercetus melalui rapat para sekondan yang masih berpikir realistis untuk
memulihkan kekalahan permainan catur. Namun langkah ini, kelihatannya masih
agak alot karena sifat PS yang mau menang sendiri. Disisi lain, EJ bersama sekondannya juga
pasti membuat strategi agar permainan sesuai dengan kehendaknya,. Saya masih
misteri dengan EJ namun seringnya
terucap, pasti...pasti..pasti. saya
agak percaya, namun EJ harus didampingi
oleh sekondan yang tidak membebek dan bisa mengatakan “tidak” kepada EJ, agar
langkah EJ dalam permainan bisa terkendali untuk membawa kemenangan timnya.
bagaimana caranya?, jadikan EJ pemain inti, sedang PS sebagai hakim inti. pembantu pembantunya carilah yang memiliki kapabilitas, integritas dan mentalitas yang tidak membebek.
bagaimana caranya?, jadikan EJ pemain inti, sedang PS sebagai hakim inti. pembantu pembantunya carilah yang memiliki kapabilitas, integritas dan mentalitas yang tidak membebek.
Semoga babak ketiga yang merupakan babak terakhir permainan,
akan berakhir manis untuk semua, tanpa ada perjudian lagi, tanpa ada ego ego
pribadi pemainnya dan semua bisa tersenyum manis...amin.
No comments:
Post a Comment