Tuesday, October 25, 2016

TIKUS TIKUS ORGANISASI.....



                                                                 TIKUS TIKUS ORGANISASI.       

                                                                                    Hasil gambar untuk GAMBAR TIKUS DIKANTOR
Tikus adalah binatang pengerat yang nyebelin dan mengganggu, sampai  sampai pemprov DKI saat ini membuat sayembara untuk menangkap tikus dengan upah 20 ribu rupiah setiap ekornya. Diselokan selokan diperkotaan tikus sudah demikian gemuk sampai sampai kucing yang selama ini menjadi predator tikus tidak mau untuk memangsanya.
Ternyata tikus bukan hanya diselokan saja, dikantor kantor juga banyak tikus yang mengerat  duwit sampai ratusan juta bahkan miltardsan rupiah. Tikus intelektual  ini banyak terdapat di organisasi baik organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta, baikcdikota megapolitan seperti  jakarta, maupun kota kecil yang sepi seperti  kota kota yanhg baru berdiri diluar Jawa.tikus di kotabesar sudah pintar dengan menjalin kerjasama sesama tikus unruk mengerat uang negara, melalui kerjasama sejak dini diperencanaan proyek, kemudian tikus di DPRD menyambut dan meloloskan perencanaan, disdambut pula oleh tikus pelaksana, baik dipemerintahan maupun swasta pelaksana proyek. Ditingkat perencanaan para tikus me mark up proyek dengan nilai yang berlipat, seperti UPS di jakarta, sehingga tikus pelaksana tinggal TTS dengan tikus penyedia barang itu. Untuk lebih rapinya pengeratan uang negara, tikus pengawas juga kecipratan hasilnya.
Di organisasi  swasta juga demikian, misalnya organisasi pemasaran dengan sistem seperti jaringan yang sekarang banyak dilakukan produsen, bahkan pemasaran jamaah umrohpun memakai jaringan, seperti multi level marketing atau dikenal dengan MLM. Selalu ada tikus dimana mana. Dijaringan multi level, sesama tikus saling berebut makanan, sampai sampai menjadei vpertengkaran. Ada tikus yang baik dimakan tikus yang tidak baik. Misalnya down line yang tidak sering melihat diinternet perkembangan jaringannya, pass wordnya untuk melihat jaringan itu diubah oleh up line tanpa sepengetahuan down line, sehingga ybs tidak tahu berapa komisi yang diterima hari hasil kerjanya.bahkan tikus MLM ini ada istilah sniper. Yaitu seolah olah ada orangnya tetapi sebenarnya fiktip. Hal ini dilakukan untuk memperoleh point tertentu sehingga memperoleh reward, seperti mobil, rumah dsb.tikus demikian berpotensi merubuhkan perusahaan tsb.
Tikus yang lebih rakus lagi, juga ada misalnyaq di koperasi, para pengurus menjerat mangsanya dengan menggencarkan penghimpunan dana masyarakat dengan iming iming bunga yang lebih tinggi dibanding bunga bank. Kemudian dana itu sebagian kecil disalurkan kepada peminjam, untuk skenario sebagai koperasi simpan pinjam, sedang sebagian besar dipergunakan untuk kepentingan pribadinya, sebagian yang lain untuk membayar bunga koperasi, yang diistilahkan sebagai jasa. Maka dalam waktu 2 sampai 3 tahun koperasi itu akan ambruk dan bermasalah. Sudah banyak terjadi koperasi yang kolaps, karena ulahnya para tikus pengurusnya, misalnya koperasi cipaganti, koperasi langit biru, koperasi bina usaha yang menipu bank jabar,koperasi persada madani yang sekarang sudah koma, pengurusnya sudah sulit dihubungi. Kenapa hal ini bisa terjadi, padahal koperasi adalah sebuah sistem, dimana pemerintah turut serta masuk kedalam sistem yang dibuat itu.  Karena tikus tikusnya juga banyak ada disetiap sub sistem itu. Ada tikus yang memang ikut makan, tetapi ada juga yang tudak ikut makan walaupun ada dalam sub sistem, bisa karena tikusnya memang baik, tidak mau makan yang haram haram, tetapi ada juga yang karena tidak tahu atau malas berpikir, walaupun tahu ada ketidak beresan. Misalnya mereka yang bertugas mencermati laporan dari koperasi. Karena pekerjaan mengolah laporan adalah pekerjaan yang membosankan dan tidak mendatangkan rezeki tambahan.
Tikus tikus itu sudah sampai pada tahap yang mengkawatirkan terhadap kehidupan manusia Indonesia, seperti kasus  dwelling time pelabuhan, yang sudah karatan. Kausu koperasi kolaps, kasus suap yang melibatkan petinggi negara dan para wakil rakyat, kasus pungli yang merata disemua lini dsb. namun  masuh ada harapan perbaikan dinegeri ini, melalui pemimpin pemimpin bersih dan jujur yang mulai bermunculan. Pemimpin inilah yang akan menjadi predator tikus tikus yang merajalela. Pemimpin ini bisa presiden, menteri, kepala daerah, pejabat eselon, para direksi dsb. lha kalau pemimpinnya malahan menjadi tikus,siapa yang membasmi tikus semacam ini?. Maka saran saya KPK sebaiknya dibentuk disetiap propinsi atau bahkan kabupaten/kota, namun juga perlu pengwasan ketat. Biasanya institusi yang sudah besar, maka akan menjadi sarang tikus juga.
Tikus tikus ini, memang sudah amat banyak ada disetiap ruangan kerja, bahkan lebih banyak dari tikus yang sesungguhnya, sampai sampai presiden akan membasmi tikus tikus itu, dengan membentuk tim saber pungli. Bagaimana kalautim saber punglinya nanti juga ada tgikusnya?. Apakah tim saber pungli ini hanya menyasar aparat sipil ataukah juga aparat militer, termassuk aparat keamanan? Jangan ada pilih kasih ya broo....lha kalau dokumen negara hilang dikerat/dimakan tikus bagaimana bro...???

No comments:

Post a Comment