Tulisan ini dimuat kembali setelah sidang penistaan agama
dilanjutkan.
PILKADA DKI JAKARTA.
(momentum penting
dibalik 411)
Disaat pilkada
jakarta baru dimulai masa kampanyenya,salah satu calonnya yang digadang gadang
masyarakat jakarta terkena kasus dugaan penistaan agama dan menyulut gempa
besar di jakarta pada 411 dan isue yang berkembang akan ada demo lanjutan pada
2511. Saat inipun polri tengah diuji dalam penetapan cagub DKI itu apakah
diduga bersalah atau tidak sampai menggelar perkara secara terbuka terbatas.
Beberapa pihak terkait telah diundang sampai ahli pidana dan ahli bahasanya.
Kita serahkan saja kepada polri selanjutnya.
Masa kampanye yang
panjang ini sampai Pebruari 2017, akan terjadi kalkulasi politik parpol
pendukung cagub nomor urut 2 dikaitkan dengan kalkulasi hukum yang akan
terjadi, sampai pada hal yang paling pahit sekalipun, itung itungan saya adalah
sbb :
1. Jika Cagub
posotip tersangka, maka dia akan diarahkan untuk mengikuti persidangan sampai
ketingkat yang terakhir, apabila dinyatakan kalah pada setiap tingkat
persidangan. Dengan berbagai tekhnik penguluran waktu sehingga sampai kepada
kemenangannya dalam pilkada DKI. Partai pendukung begitu yakin akan menang
dalam pilkada, berbagai survey juga telah membuktikan selama ini
elektabilitasnya selalu tinggi. Elektabilitas ini merujuk kepada kinerja sang
calon saat menjabat gubernur beserta wakilnya, yang begitu mempesona warga
Jakarta. Walaupun salah satu parpol pendukung menarik dukungannya, tidak
akan menyungkurkan cagub untuk mengikuti pilkada, bahkan petahana diyakini
tetap akan menang.
2. Bola salju
liar akan menerpa lembaga peradilan yang selama ini dikenal sebagai sarang
mafia peradilan, apakah peradilan bisa keluar dari bayang bayang mafia, akan
ditentukan melalui kasus ini. Disini boleh jadi para pendukung cagub terutama
mereka yangberkantong tebal, termasuk politikus akan berkasak kusuk agar
putusan yang mengalahkan cagub bisa dil ulur ulur waktunya, bahkan mungkin bisa
dimentahkan dugaan kesalahannya itu. Maka disini uang dan politik akan menjegal
panglima hukum. Demikian pula pihak pihak yang tidak menginginkan kembalinya
cagub ke DKI 1, mereka juga akan mendesakkan keinginannya untuk segera
melengserkan cagub ybs melalui mafia masing masing. Maka perang kebatilan dan
kejujuran akan terjadi dilembaga ini. Tangan presiden tidak akan sampai kesini,
karena terhalang tembok kekuasaan politik.
3. Karena juga
menyangkut harga diri etnis tertentu, yang selama ini selalu menjadi
pelampiasan gaduh, maka bukan tidak mungkin mereka akan beramai ramai
menggalang dukungan secara tersamar untuk mengeroyok panglima hukum sehingga
bertekuk lutut, paling tidak setelah jelas siapa yang menang dan siapa yang
kalah. Bagaimana kalau cagubnya ternyata kalah, maka mereka akan lepas tangan
dan cagub akan dibiarkan menentukan nasibnya sendiri.
4. Hal yang
bisa terjadi apabila cagubnyamengalami kekalahan yang menurut mereka tidak
secara fair berjalan, maka bisa terjadi arus protes dan eksodus keluar jakarta
yang kemudian berdampak kepada gangguan ekonomi lokal maupun nasional.
Minoritas yang kegencet akan menimbulkan rasa kesetiakawanan yang tinggi
diantara minoritas tsb, atau mungkin melakukan politik balas dendam dalam
bentuk lain, apabila terjadi maka rakyat yang akan menanggung akibatnya.
5. Sapu bersih
pungli yang sedang digalakkan presiden, mesti bersiap untuk menguping mafia
peradilan kasus ini.
6. Apabila
cagubnya setelah menang kemudian masuk penjara, maka wakilnya akan naik jadi
gubernur dan ini menjadi berkah buat Jarot dan PDI-P untuk mengulang sukses
sewaktu Jokowi menjadi gubernur lalu menjadi presiden. Maka PDI-P mesti bersiap
untuk menggadang calon wakil gubernur menggantikan Jarot jika ybs akhirnya
menjadi gubernurnya. Kalau ini terjadi, maka Megawati bisa disebut sebagai
mbahnya politik Indonesia saat ini, bukan yang lain .
Oleh karena dampak
yang mungkin timbul akan sangat merugikan secara nasional yang bisa berakibat
terlukanya anak bangsa lainnya, menurut saya perlu hal hal sbb :
1. Presiden
secara rutine melakukan konsolidasi, bukan hanya kepada institusi pemerintahan
maupun politik saja, tetapi juga kepada tokoh tokoh anak bangsa, baik muslim
maupun non muslim. Mungkin presiden sudah melakukan hal itu, namun porsi
pemberitaan oleh pers tidak berimbang, sehingga belum kelihatan safari presiden
ketokoh tokoh non muslim ini. Hal ini penting agar tidak ada rasa dianak
tirikan diantara sesama anakbangsa.
2. Masyarakat
muslim sebagai masyarakat mayoritas di Indonesia, kembali ke Ukhuwah
Islamiahnya, nabi yang diludahi oleh seorang tua yahudi yang buta saja, tetap
menyuapi makanan setiap harinya, sampai nabi meninggal. Kemudian digantikan
oleh Abu Bakar As Sidiq dan yahudi itu merasakan tangan yang menyuapinya terasa
kasar, setelah diberitahu bahwa orang yang menyuapinya setiap hari adalah Nabi
Muhammad SAW dan sudah meninggal sehingga tidak bisa menyuapinya lagi, kemudian
orang itu menyatakan keislamannya. Berkaca dari itu, apakah umat muslim
yang mayoritas ini tidak bisa meneladani perilaku nabinya?, siapa tahu Ahok
tergetar hatinya dan menyatakan muslim setelahnya, dan berjuang untuk
masyarakat Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim. Ini adalah moment penting
untuk mengislamkan Ahok agar bisa mencalonkan diri menjadi presiden
kelak....Subhanallah.
3. Bukankah
Islam juga mengajarkan janganlah suka menyalahkan orang lain, salahkanlah diri
sendiri. Kalau mau menyalahkan lakukanlah dengan santun. Kita mestinya
menyadari bahwa orang yang melakukan kesalahan itu tidak memahami tentang agama
secara utuh, kecuali agamanya sendiri. Bahkan kita saja yang katanya mengaku
muslim juga sering memahami tidak secara utuh, bahkan mengikuti langkah langkah
syetan. Bukankah syetan itu musuh yang nyata bagi umat muslim?.
Demikian bro,
analisa pinggir jalan dan saran yang disampaikan, mudah mudahan bisa menggugah
kesadaran kita semua, Amin ya Rob...