LANDREFORM VS KERETA API CEPAT.
Saya sudah beberapa kali menulis
mengenai landrefrom yang terdapat daslam nawacita presiden Jokowi. Disitu tertulis
kurang lebih untuk mensejahterakan rakyat Indonesia, pemerintahan Jokowi akan
melaksanakan landreform tanah seluas 9 juta hektare. Angka yang melebihi sejuta
hektare zaman pak harto, tetapi masih dibawah angka revitalisasi lahan
pertanian 12 juta hektare era SBY. Setelah dua tahun pemerintahan Jokowi, tidak
terdengar kiprah persiapan melaksanakan landreform 9 juta hektare, tetapi yang
gemuruh justru bunyi kereta cepat jakarta bandung senilai 5,5 milyard US Dolar
atau sekitar 70 trilyun rupiah, kemudian jakarta Surabaya yang konon akan menghabiskan dana 80 trilyun
rupiah, sehingga total dana untuk kedua kereta cepat tsb mencapai 150 trilyun
rupiah. (kalau satu lembar uang rupiah senilai 100 ribu, maka akan menghabiskan
1.500.000.000 lembar??, bayangkanlah uang sebanyak itu).
Bagaimana pula anggaran yang
diperlukan untuk melaksanakan landreform tanah seluas 9 juta hektare?. Saya mencari
diinternet, tetapi belum mendapatkannya.
Kepala Badan
Restorasi Gambut Nazir Foead menjelaskan saat ini pihaknya sudah melakukan
penghitungan. Menurut hitungan oleh Bank Dunia, dana yang dibutuhkan untuk
merestorasi lahan gambut berkisar Rp 6-36 juta per hektar.
"Htungan kawan-kawan dari Bank Dunia dan Center for International Forestry Research, per hektare, ini biaya macam-macam ya, tidak hanya sekat kanal saja, tapi juga macam-macam. Total semua, mulai dari sosialisasi dan lain-lain, dari Rp 6-36 juta per hektare. Kalau ada dua juta hektare dikali Rp 6 juta, lumayan, bisa Rp 12 triliun," kata Nazir.
Namun mengambil jalan tengah. Yakni anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 12 juta per hektar. (detik.com)
"Htungan kawan-kawan dari Bank Dunia dan Center for International Forestry Research, per hektare, ini biaya macam-macam ya, tidak hanya sekat kanal saja, tapi juga macam-macam. Total semua, mulai dari sosialisasi dan lain-lain, dari Rp 6-36 juta per hektare. Kalau ada dua juta hektare dikali Rp 6 juta, lumayan, bisa Rp 12 triliun," kata Nazir.
Namun mengambil jalan tengah. Yakni anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 12 juta per hektar. (detik.com)
Hitungan kasar saya kalau landreform
per hektare mencapai 15 juta, maka 9 juta hektare menelan biaya 135.000.000.000.000
(135 trilyunan). Benar tidaknya angka itu tergantung dari tanah yang akan
diredistribusi itu tanah siapa, kalau tanah negara, tentu biayanya akan jauh
lebih kecil, dibanding kalau menguasai tanah kelebihan batas maksimum milik
masyarakat. Bagaimana pula segi manfaat kereta cepat dengan landreform?
Kereta api cepat hanya untuk perjalanan
sebagian masyarakat dari jakarta ke bandung dan Surabaya serta sebaliknya. Apakah
Indonesia ini hanya tiga kota itu?, tentu tidak ya. Apa dampak yang diperoleh
dengan adanya kereta cepat ini bagi mayoritas rakyat Indonesia?. Tentu banyak,
namun tidak signifikan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat miskin yang
kebanyakan petani gurem. Lagian sudah ada pesawat terbang, kereta api yang
lebih lambat, bus dan angkutan pribadi. Apakah ini bisa disebut proyek non
nawacita?,proyek mercu suar, proyek pencitraan???
Kalau 9 juta lahan dibagikan kepada
petani, maka dampaknya adalah pingkatan kesejateraan rakyat secara menyeluruh,
produk pertaniuan meningkat, petani sejatera, harga komoditas menurun. Indonesia
bisa swa sembada pertanian dll. Biaya landreform yang pasti vmasih lebih murah
dibanding biaya kereta cepat itu, namun manfaatnya akan luar biasa bagi
kesejahteraan rakyat Indonesia.
Lagian landreform ada didalam nawacita presiden,
sedang kereta cepat tidak ada dalam nawacita. Mana yang lebih prioritas?. Tentu
presiden lebih tahu. Saya kira presiden belum mau masuk menangani landreform
ini, karena presiden tahu betapa sulitnya melaksanakan landrefrom, terbukti dua
presiden sebelumnya yang notabene lebih senior ternyata gagal mewujudkan
program landreform ini. Kegagalan landreform sebelumnya tentu harus diketahui
penyebabnya, presiden harus tahu itu. Padahal presiden tahu bahwa kunci
keberhasilan pembangunan yang mendasar adalah landreform, yaitu pemerataan
kepemilikan tanah. Kita tunggu landreform
nawacita, apakah berhasil atau akan mengalami nasib yang sama dengan proyek
landreform sebelumnya. Begitu bro kira kira landreform yang berorientasi kepada
“wong cilik” dengan kereta cepat yang
berorientasi kepada menengah atas.Yabro...
No comments:
Post a Comment