Thursday, December 22, 2016

BUAH AKAN JATUH...............



BUAH AKAN JATUH TIDAK JAUH DARI POHONNYA.


 Hasil gambar untuk lahan sejuta hektar
Ungkapan bahasa Indonesia, menunjukkan bahwa, perilaku seorang anak tidak akan jauh dari watak orang tuanya. Misalnya orang tuanya berperilaku baik, maka anak anaknya akan meniru sikap orang tuanya itu. Dalam pemerintahan juga demikian, jika bapaknya seorang polisi, tidaksedikit sang anak mengikuti jejak orang tuanya menjadi seorang polisi. Bapaknya seorang pegawainegeri, anjaknya juga ada yang bercita cita mengikuti jejak orang tuanya.
Dibidang politik juga demikian, anaknya seorang politikus, karena mengikuti jejak orang tuanya. Dalam lingkup yang besar, misalnya hukum pidana kita pada mengikuti hukum pidana Belanda, kemudiansedikit demi sedikit diubah sesuaqi perkembangan zaman. Demikian pulaq dalam hukum tanah yang samapai sekarang masih berlaku, adanya Hak Milik, Hak Guna bangunan,Hak Guna Usaha maupunHak pakai, semua mengikuti jen is hak seperti hukum belanda, seperti yang terdapat  dalam BW buku kedua.
Rupanya  program pemerintah, juga demikian, dulu zaman Orba ada proyek pencetakan sawah seluas sejuta Hektare di kalimantan, yang berita nya sampai sekarang tidak ketahuan keberhasilannya. Zaman pemerintahan SBY juga ada wacana revitalisasi tranah pertanian seluas 12 juta hektare, yang realisasinya juga tidak jelas, maka sekarang dengan nawacita presiden Jokowi mencanangkan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui program landreform seluas 9 juta hektare. Jadi  program redistribusi tanah 9 juta hektare ini adalah program ketiga dari tiga presiden, dimana kedua program terdahulu mengalami kegagalan, akankah program nawacita ini bisa berhasil?. Logika nya, jika pemerintah serius melaksanakan program ini, maka program lain yang tidak ada dalam nawacita sebaiknya ditunda dulu. Contoh yang jelas adalah pembangunan kereta cepat jakarta bandung maupun jakarta Surabaya. Tanpa program inipun orang Jakarta bandung maupun Surabaya, bisa ke jakarta dan sebaliknya menggunakan moida angkutan lainnya yang sudah ada, seperti pesawat terbang, kereta api maupun angkutan lainnya.lebih baik (menurut saya) biaya program itu dihunakan untuk membangun program nawacita seperti landreform 9 juta hektare tanah itu. Program ini harus segera dimulai secara menyeluruh yang melibatkan instansi terkait, seperti Badan Pertanahan nasional/Kementerian Agraria, kehutanan, pemerintah Daerah, pertanian, tenaga kerja.
Proyek raksasa ini cukup ambisius, karena kesiapan data kementerian terkait belum jelas sementara waktu pemerintahan presiden tinggal tiga tahun lagi, kecuali akan terpilih kembali pada 2019 yang akan datang. Dimana ada tanah seluas 9 juta hektar yang siap dibagi?. Presiden sudah harus memiliki data tsb ditiap propinsi maupun tiap kabupaten, apakah tanah itu berasal dari penguasaan tanah batas kelebihan maksimum, atau dari tanah absentee, atau bekas HGU yang telantar atau tanah kehutanan yang masih berupa hutan yang bisa dikonversi. Apakah calon petani penerima redistribusi sudah ada data akurat ataukah  belum?, apakah sudah tersedia anggaran pelaksanaan landreform tsb. Oleh karena itu biaya kereta cepat yang trilyunan apa tidak lebih baik dialihkan ke program landreform ini?, atau undang investor baru untuk menggarap proyek pencetakan sawah baru seluas 9 hektare tsb. Kalau melihat judul diatas, kelihatannya proyek landreform 9 juta hektare akan mengalami nasib seperti proyek terdahulu jika tidak dilaksanakan sejak dini secara bertahap. Salah satu yang sudah dilaksanakan adalah pembagian tanah di batang tempo hari, namun luasannya hanya beberapa ratus hektare, masih sangat jauh dari angka 9 juta hektare,   
Pertanyaannya mampukah presiden keluar dari ungkapan diatas terhadap program landreform yang sudah dijanjikan kepada rakjyat.
Demikian analisa pinggir jalan, terhadap program landreform pemerintah saat ini,mampukah kutukan ungkapan ini tidak berlaku kali ini, artinya program landreform presiden tidak mangkrak seperti revitalisasi 12 juta hektar lahan pertanian atau proyek sejuta hektare? . ayo bro taruhan.......

No comments:

Post a Comment