Wednesday, March 25, 2015

RENCANA MENJADI KOMITMEN


RENCANA MENJADI KOMITMEN




Rencana menurut saya adalah suatu program yang sudah disusun secara rapi untuk dilaksanakan. Sedang komitmen adalah memastikan bahwa rencana tersebut benar benar akan dilaksanakan dengan baik dan konsisten. Jadi menurut saya rencana menjadi komitmen adalah masih sebatas teori, yang belum jelas dan teruji dalam pelaksanaannya.  Ini adalah pendapat pribadi saya, karena saya mau membuka kamus bahasa Indonesia, masih aras2en alias malas. Malas karena saya belum mepunyai kamus bahasa yang tebal itu, dan mau beli juga buat apa, karena itu adalah bahasa sehari hari. Tetapi ketika menulis seperti ini, saya memang kesulitan menterjemahkan/menjelaskan  bahasa Indonesia secara gamblang, seperti judul diatas, Rencana Menjadi Komitmen.

         Apabila anda memiliki visi seperti diatas, rencana menjadi komitmen, maka anda harus konsisten dengan komitmen yang telah anda buat itu. Bagaimana mewujudkan komitmen anda tersebut, maka anda perlu :


  •    Menegaskan komitmen secara  jelas dan tegas, tanpa ada penafsiran lain dari pihak pihak yang tersangkut didalamnya. Jadi komitmen harus tidak multi tafsir. Misalnya anda berkomitmen dari Bandung  mau ke Jakarta, maka perlu ditegaskan, kapan waktunya,jam,menit dan detiknya berangkat dari rumah. Perjalanannya mau naik apa,bus, kereta api atau pesawat. Barang bawaannya juga jelas, misalnya membawa tas koper dengan isi 3 pakaian, bawa uang juga jelas berapa dsb. Jadi rencana disusun secara jelas dan komitmen untuk melaksanakan rencana tersebut. Rencana oleh sebuah perusahaan perlu dituangkan dalam blue print  yang sewaktu waktu bisa dibuka, untuk dilihat apakah realisasinya sesuai dengan rencana tersebut.

  •   Dalam perjalanan anda, tentu akan ditemui hambatan dan permasalahan anda, maka anda tentu sudah membayangkan nya dalam menyusun rencana itu. Maka kemungkinan permasalahan yang timbul harus   sudah anda nyatakan dalam rencana itu dan rencana solusinya juga sudah harus sudah dipersiapkan. Misalnya kalau anda sebuah perusahaan, tentu legalitas perusahaan anda menjadi prioritas untuk dilaksanakan, masalah yang mungkin timbul adalah perizinan, maka anda sudah harus bisa membuat rencana penye;lesaian masalah perizinan itui.

  •  Apabila anda mempuinyai rencana yang besar, sehingga tidak mungkin membuat rencana sekaligus secara detail, maka tentu dibuat tahapan tahapan rencana dengan membagi rencana tersebut dalam jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek. Jangka panjang. Menengah maupun pendek, bisa mengambil contoh  zaman Soeharto dulu, yang terkenal dengan GBHN. Misalnya untuk jangka panjang dipatok tujuan anda, mau ke Jakarta. Maka tujuan menengahnya adalah naik apa ke Jakarta dan jangka pendeknya adalah persiapan anda di Bandung, misalnya menyiapkan kopor,pakaian,uang perjalanan, tiket dsb.
  •  Kalau rencana anda melibatkan orang orang lain dan pasti melibatkannya, maka sosialisasikan kepada orang orang terkait, seperti dengan isteri dan anak2 dirumah bahwa anda mau Ke Jakarta dengan waktu yang jelas. Anda mesti pamitan dengan atasan anda di Kantor dengan memberitahukan waktu keberangkatan anda, bahkan tujuan anda ke Jakarta.pakaian anda yang akan dibawa mesti dikonfirmasikan dengan pembantu yang biasa mencuci pakaian anda dsb, termasuk dengan sopir anda untuk siap pada hari H anda. Jika anda tidak lakukan itu, maka rencana anda yang sudah anda komitmen dengan rencana itu, maka akan buyarlah rencana dan komitmen anda. Jadi rencana menjadi komitmen haru pada tingkat sebatas anda saja, belum menjangkau kepada orang lain disekitar anda dan yang terkait dengan rencana anda tersebut.Oleh karena itu sosialisasi yang terus menerus adalah untuk mengingatkan orang orang yang terlibat dalam pelaksanaan rencana anda.
  • Terhadap rencana yang besar, anda tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan pemikiran n orang lain pula yang anda rekrut sebagai mitra untuk mewujudkan rencana anda itu. Maka perlu sekelompok kecil orang yang membantu memikirkan langkah langkah kedepan, sesuai rencana anda, maka anda perlu ada ahlinya. Misalnya anda mau buka bengkel mobil, maka jika anda seorang ahli mobil, maka anda perlu seorang ahli pengelola keuangan, anda perlu seorang ahli marketing, anda perlu seorang ahli administrasi, dan tenaga tenaga operasional bengkel. Dan anda sebagai manajernya tentu setiap saat berkonsultasi dan rapat untuk melangkah kedepan agar bengkel anda maju pesat ditengah persaingan yang ketat. Jangan sampai anda tertipu dan dikadali oleh orang orang yang terlibat.
  • Anda sebagai manajer, tentu menugaskan marketing untuk mencari pemilik mobil mewah agar mau kebengkel anda, buka sembarang mobil yang kebengkel apalagi mobil2 murahan.  Sebagai pengelola keuangan, tentu anda menginginkan pembukuan yang tepat dan menguntungkan perusahaan anda dsb. Maka perlu kriteria kriteria yang jelas mengenai tenaga pembantu anda. Jujur,pandai,amanah dsb. Jika tidak maka anda dengan mudah akan dikadali mereka.
  • Jika   semua itu sudah anda buat secara jelas, maka sosialisasikan dengan pihak terkait. Maka rencana menjadi komitmen sudah menjadi komitmen bersama. Tetapi hal ini baru sebatas  rencana menjadi komitmen, artinya sebatas teoritis belaka, Belum rencana menjadi komitmen dan harus terwujud, artinya belum teruji dilapangan pelaksanaan. Oleh karena itu visi dan misi anda adalah kata kata statis yang tidak mencerminkan adanya dinamika didalamnya.
Demikian kritik bagi siapa saja yang memiliki visi Rencana menjadi komitmen, dan sebaiknya dilanjutkan dengan menambah kata kata “dan harus diwujudkan”.

No comments:

Post a Comment