Saturday, April 30, 2016

LEBIH BAIK KAFIR TAPI JUJUR DARIPADA....??



LEBIH BAIK KAFIR TAPI JUJUR
 DARI PADA MUSLIM TAPI DZOLIM ?
 
 

Inilah kalimat yang saya baca dimedia sosial yang diucapkan seorang petinggi MUI baru baru ini. Kalimat sarkasme yang menyindir secara tajam masyarakat muslim di Indonesia yang akhir akhir ini semaikn menjauh dari kesantunan masyarakat timur.  Kasus kasus korupsi yang marak pelakunya sebagian besar adalah muslim. Kalimat kalimat gantung di Monas, iris telinga, terjun dari monas dan kalimat kalimat berani lainnya, sungguh ternyata juga diucapkan oleh seorang muslim bahkan bertitel haji pula,
Dikala ada seorang pemimpin yang berani, berbuat untuk daerahnya, dengan melakukan tindakan yang vivere veri coloso, yang menyerempet nyerempet bahaya bagi dirinya, dia tetap maju terus pantang mundur,  semua penghalang disingkirkan, seorang diri, tanpa kawan seorangpun. Walaupun pemimpin itu kapir dan memimpin sekian juta warga muslim, ternyata berdasarkan survey, pemimpin tersebut unggul dari calon calon pemimpin yang ada.
Saat sekarang ini, partasi politik sedang menjaring calon pemimpin lokal yang bisa diusung oleh partai untuk mengikuti pemilihan pemimpin lokal tersebut. Namun warga yang dipimpin bukanlah warga yang tidak tahu apa apa. Warga lokal itu, sudh melek politik, sudah melek huruf dan sudah melek ekonominya. Jadi siapapun yang akan memimpin harus bisa mensejahterakan dan membuat nyaman warga setempat.
Pemimpin kapir itu, sudah membuktikan kerjanya dan rakyat setempat juga sudah merasakan dampak positip kinerjanya. Sudah ratusan PNS diberhentikan dari jabatannya, namun mereka juga merasakan kenaikan kesejahteraannya sebagai  PNS. Tunjangan yang mereka terima sungguh luar biasa sebagai akibat inovasi inovasi sang kapir itu, yang berdampak pada penghasilan PNS nya.  Ada lue, ada e –katalog, ada parkir e;lektronik dsb.
Demikian pula dilevel masyarakat kecil, disediakan rumah susun, untuk menampung warga yang selama ini tinggal di pemukiman kumuh, bantaran kali dsb dengan sewa yang sangat murah. Bahkan inovasi selanjutnya, membiayai pembangunan tanpa menggerus APBD, tetapi melalui peran serta pengusaha besar, yang diistilahkannya sebagai uang preman, katanya. Pemimpin kapir itu membebaskan pengembang meembangun ruang keatas, dengan imbalan membuat bangunan untuk fasilitas umum seperti jembatan layang dsb.
Dikala pemilihan pemimpin lokal makin dekat hari H nya, atas gotong royong waarga, ternyata pemimpin itu akan diusung oleh komunitas perseorangan, setelah pemimpin itu menunjukkan kinerjanya benar benar untuk rakyat. Sungguh ini akan menjadi pertaruhan partai politik melawan komunitas perseorangan. Namanya juga komunitas, yang kerjanya tidak terstruktur, tetapi lebih sebagai kerja bareng tanpa komando dari atas, seperti partai politik.
Berbagai jegalan sudah mulai menghadang daripemimpin kapir itu, seperti pembelian tanah rumah sakit, reklamasi pantai yang melibatkan para pengembang besar, dan sudah memakan korban wakil rakyat, perseteruan dengan bos pemeriksa keuangan, juga terjadi, kalau dengan wakil rakyat lokal sudah biasa,berseteru berkali kali, seperti kasus UPS, yangmemakan korban wakil rakyat juga, disamping PNS.
Memang sikapir ini, bicaranya lugas, kasar dan sering menyakiti pihak pihak yang menentangnya. Dan bawaannya memang begitu, namun katanya,  hatinya selembut salju. Kata tokoh masyarakat, pemimpin kapir ini seperti durian, luarnya kasar tapi dalamnya lembut.
Akankah pemilihan pemimpin lokal tahun depan bisa menggeser tokoh kontroversiil ini?. Jika bisa digeser, apakah pembangunan bisa berjalan seperti yang dihatapkan masyarakat lokal itu?.soalnya, para calon penantang tidak satupun yang mengemukakan program kedepan setelah dia terpilih. Semuanya hanya bagaimana pemimpin kapir itu jatuh sebelum bertanding.kita tunggu saja tanggal mainnya.

No comments:

Post a Comment