BENAR BENAR DARURAT??
Saya sungguh terkesima dengan berbagai kejahatan yang
berseliweran di negara tercinta ini. Kalau dahulu ada penyelundupan diperbatasan,
yang berupa barang barang kebuthan sehari hari, seperti dari sini nyelundupin vrokok, dari sono
nyelundupin barang elektronik. Saya pertama
kali punya televisi juga barang selundupan merk sanyo, dan barangnya memang
bagus. Tidak rusak rusak. Lama kelamaan ternyata yang diselundupkan bukan hanya
itu, lalu ada istilah kencing dilaut, yang menggamabarkan penyelundupamn minyak
yang dipindahkan kekapal asing ditengah laut, lalu kemudian yang sekarang
menggoyahkan sendi sendi berbangsa dan berbegara adalah penyelundupan akstasi,
sabu, heroin dan sebangsanya, bahkan dalam jumlah besar, berkilo kilogram. Bersamaan
dengfan itu, muncul penangkapan panangkapan KPK terhadap suap yang jumlahnya
mencapai milyardan rupiah. Sudah banyak aparat baik eksekutip, legislatip maupun
yudikatip yang tertangkap tangan oleh KPK. Belum lagi gegap gempitanya aksi
teroris yang memakan korban jiwa. Ikut ramai juga penenggelaman kapal kapal
pencuri ikan. Belum reda gaduh ektasi,
korupsi dan terorisme, muncul lagi yang terbaru pembuatan faksin palsu. Semakin
berat dan berftubi tubi republik ini mengalami cobaan dari para penjahat.
Permasalahannya, disaat republik mengalami cobaan hebat dan
bertubi tubi, dimana semangat rakyat berada untuk menghadapi cobaan ini?. Bukankah
kita pernah memiliki semangat membara mengenyahkan penjajah dari bumi ini?. Peristiwa
heroik di surabaya, serangan umum di Yogyakarta,cut nya dien di Aceh dll yang
dengan gagah berani berhasil mengusir pe njajah dari republik yang puncaknya
terjadi;ah proklamasi 17 agustus 1945. Yang kita peringati setiap tahunnya.
Memang lawan yang dihadapi dulu dan sekarang bertolak
belakang. Dulu lawan jelas kelihatan secara fisik, sekarang lawannya tidak
kelihatan, sehingga korban narkotika semakin hari semakin banyak. Kasus korupsi
semakin hari semakin banyak,
Kalau sudah demikian, saya ingat pencanangan adanya revolussi
mental. Apakah bentuk konkrit revolusi mental ini dilapangan?. Kesadaran berlalu
lintas secara tertib saja belum ada perubahan yang memuaskan kita semua. Kemacetan
masih saja terjadi, kecelakaan juga sering dsb. revolusi mental sepertinya
tenggelam oleh penangkapan penangkapan KPK, penenggelaman kapal kapal pencuri
ikan,maupun penangkapan penangkapan penyelundup narkotika yang sifatnya
sporadis.
Menurut pemikiran saya, revolusi mental itu, perubahan mental
secara massal kearah yang lebih baik. Misalnya tertib berlalu lintas,
penggerebekan narkoba yang melibatkan massa, maupun laporan laporan masyarakat
kepada yang berwenang dan mendapat respons cepat dari aparat. Sehingga masyarakat
penjahat akan berpikir ulang jika menghadapi masyarakat yang telah berubah
mentalnya. Kita bisa tanpa malu mencontoh negeri sebelah, yang begitu patuh
dalam hal penataan ruangnya. Kalau untuk perumahan ya tidak ada warung yang
buka, tidak seperti di negeri kita ini. Dimana ada perumahan disitu selalu
tumbuh orang berjualan. Bahkan apartemen pun bisa jadi pabik dan perusahaan.
Bagaimana mengubah mental masyarakat agar patuh pada aturan?.
Memang harus dimulai dari atas, baru kebawah. Kita juga tidak perlu malu malu
untuk mencontoh sosok, menteri ysng sering menenggelamkan kapal, maupun gubernur
yang suka ribut tetapi memang tegas, jujur, berani dan dibutuhkan saat ini. Memang
semua harus bicara lantang dan sedikit kasar saat ini, karena anak bangsa sudah
mulai tercemar sifat dan adat ketimurannya. Kalau dulu kita diplototin orang
tua sudah merasa takut, sekarang harus lebih dari itu.
Agar target revolusi mental tercapai dalam satu dasa warsa,
maka paling penting adalah pendidikan agama mulai usia dini. Membaca Al Qur’an
dan mengerti maknanya harus diajarkan terus menerus dari PAUD sampai minimal
SMU, sehingga setelah lulus SMU.anak anak pandai membaca Al Qur’an dan
mengerti maknanya, seperti yang dinyanyikan Opick. Mudah mudahan...
No comments:
Post a Comment