Thursday, July 28, 2016

BER INFAK...



“BE R-INFAK’
Jangan disertai perkataan menyakitkan penerima, percuma!!!
Image result for gambar sedekah
Allah melalui (S2:195), memerintahkan kita untuk berinfak di Jalan Allah, dan janganlah kita jatuhkan diri kita kedalamk kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. Pada (S2:245) juga dinyatakan bahwa, barang siapa meminjami Allah (maksudnya berinfak dijalan Allah) dengan pinjaman yang baik,maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak.Allah menahan dan melapangkan rezeki dan kepada Nya lah kita akan kembali. Menurut (S2:254), Allah memerintahkan kita untuk berinfak atas sebagian harta Allah yang dititipkan kepada kita, sebelum kita meninggal, karena pada hari meninggalnya kita, tidak ada lagi jual beli,tidak ada lagi persahabatan, tidak ada lagi syafaat. Orang orang kafir itulah orang yang dzolim.
Dalam (S2 :261), orang yang berinfak dijalan Allah akan dilipatgandakan seperti sebuah biji yang tumbuh menjadi tujuh butir tangkai, yang pada setiap tangkainya ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang dikehendaki Nya. Allah Maha Luas, Maha Mengetahui. Jadi kalau kita berinfak dijaslan Allah akan dilipatgandakan pahalanya sebanyak tujuh ratus kali. Dengan catatan, sebagaimana disebut dalam (S2:262),kita berinfak itu tidak disertai dengan menyebut nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima). Hal yang demikian itu mereka akan memperoleh pahala disisi Allah. Oleh karena itu Allah sudah memperingatkan dalam (S2:264), yang artinya wahai orang orang beriman, janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut nyebutnya dan menyakiti perasaan penerima, seperti orang yang menginfakkan hartanya karena riya (pamer)kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang diatasnya ada debu dan kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Artinya mereka tidak memperoleh sesuatu apapun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang orang kafir.
Perkataan yang baik dan memberi maaf, lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan tindakan yang menyakiti, sebagaimana disebutkan dalam (S2:263). Allah juga mengingatkan agar kita menginfakkan sebagian hasil usaha kita yang baik baik, dan jangan memilih yang buruk buruk untuk diinfakkan di jalan Allah. Bahkan kita sendiripun enggan untuk mengambilnya yang buruk buruk itu.  Hal ini diingatkan dalam (S2:267). Syetan telah menakut nakuti manusia dan menyuruhnya berbuat kikir, sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia Nya kepada kita. Demikian isi (S2:268). Allah Maha Mengetahui apapun yang kita infakkan atau nazar kita (S2:270). Jika kita menampakkan sedekah kita, dengan maksud supaya dicontoh orang lain, bukan riya, itu baik. Tetapi jika kita menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang orang fakir, maka itu lebih baik bagi kita dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan kesalahanmu. Allah Maha teliti apa yang kita kerjakan. Hal ini bisa dibaca pada (S2:272).
Menurut (S2:272), Nabi Muhammad SAW bukan berkewajiban memberi petunjuk, tetapi petunjuk itu dari Allah SWT, bagi siapa yang dikehendaki Nya, apapun yang diinfakkan, kebaikannya itu untuk diri kita sendiri. Berinfaklah hanya untuk mencari ridho AllAH. Apapun yang kita infakkan, akan diberi pahala secara penuh dan tidaK akan didzolimi ataupun dirugikan. Orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari secara sembunyi sembunyi maupun terang terangan, mereka mendapat pahala disisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati (S2:278).  Dari uraian ayat ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1.   Berinfaklah dengan niat untuk mencari keridhoan Allah sebelum kita dipanggil kembali kehadapan Allah SWT.
2.   Pahala berinfak dilipatgandakan tujuh ratus kali, bagi siapa yang dikehendaki Nya.
3.   Jangan sekali kali menyebut nyebut infak kita apalagi dengan menyakiti perasaan penerima infak kita itu, percuma.
4.   Perkataan yang baik baik dan memberi maaf, lebih baik dari pada berinfak tetapi dengan menyebut nyebut atau menyakiti penerima infak.
5.   Berinfaklah dari sebagian hasil usaha yang baik baik, jangan dari hasil yang buruk buruk, misalnya, beras yang sudah banyak ulatnya, sementara masih banyak beras yang baik baik.
6.   Berinfak dengan terang terangan tidak salah, tetapi akan lebih baik kalau dilakukan secara diam diam.
7.   Kebaikan berinfak itu sesungguhnya untuk diri kita sendiri, dengan memperoleh pahala dari Allah SW.
Demikian mengenai berinfak dijalan Allah yang bisa anda baca di Surah Al Baqarah dari ayat 195,245, 254 sampai ayat 278.  Semoga bermaanfaat, Amin.....


No comments:

Post a Comment