Saturday, July 2, 2016

PENENTUAN SATU SYAWAL



PENENTUAN SATU SYAWAL.

Image result for gambar bulan sabit
Sebentar lagi umat Islam akan merayakan idul fitri 1 syawal 1437 H. Pada tahun ini, pemerintah untuk menetukan 1 syawal, dilakukan pemantauan di 191 lokasi di Indobesia, hal yang serupa dilakukan pemerintah. Dilain sisi, dua organisasi masyarakat yang besar juga melakukan hal yang sama, sehingga pada waktu waktu yang lalu, sering terjadi perbedaan pendapat penebtuan tanggal 1 Syawal. Akibatnya perayaan idul fitri dirayakan berbeda beda diantara umat Islam di Indonesia.  Sementara tanggal satu, tidak mungkin terjadi dalam dua hari, artinya minimal  ada satu pendapat yang tidak benar, padahal Islam adalah agama universal,
Kenapa muslim dunia tidak bersatu saja untuk menentukan 1 syawal ini, agar idul fitri dapat dirayakan serentak diseluruh dunia, seperti halmya baitullah/ka’bah yang Cuma satu yang menjadi arah kiblat ketika sholat. Pusat Islam ada di Timur tengah, lebih spesifik lagi ada di Arab Saudi, yaitu Mekkah dan Madinah se3bagai tanah haram/suci.
P;eh karena merupakan agama universal, maka tidak perlu dikedepankan kedaulatan negara, justru kedaulaqqtaqn islam yang perlu dijadikan dasar kehidupan beragama.
Oleh karena itu, penentuan 1 syawal hendaknya ditetapkan oleh Organisasi Islam Dunia bekerjasama dengan pemerintah Arab Saudi. Hal positip yang bisa diambil adalah :
1.   Tidak ada lagi beda pendapat mengenai 1syawal, sehingga umat muslim bisa bersatu diseluruh dunia merayakan idul fitri. Bersatunya umat Islam bisa menambah kkekuatan syiar islam didunia.
2.   Pemerintah diseluruh dunia tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk menentukan 1 syawal, cukup mengikuti fatwa organisasi Islam dunia tsb. Biaya tsb bisa dialihkan untuk pembinaan agama Islam dinegara masing masing, misalnya program hapal Al Qur’an diperbanyak, program pembangunan masjid di negara negara muslim yang masih terbelakang dsb.
3.   Bisa menambah eratnya hubungan persahabatan antar negara dan masyarakat muslim dunia terutama sektor pariwisata muslim.
Karena sifat yang universal, maka organisasi kemasyarakatan menurut pendapat saya, sebenarnya tidak perlu  memiliki kewenangan menentukan 1 syawal agar tidak terjadi perbedaan. Celakanya apabila alat super canggih untuk melihat hilal itu tidak bisa dibuat oleh negara muslim, terpaksa dengan alat seadanya, bahkan dengan mata telanjang, seperti dilakukan oleh sebagian umat di negara kita ini.. demikian kicauan widi, semoga didengar dan diperhatikan seluruh dunia, amin.

No comments:

Post a Comment