Friday, July 22, 2016

SEMUA MILIK ALLAH...



SEMUA MILIK ALLAH.
 hidup ini hanya mampir ngombe.

Image result for gambar orng minum
Berbicara dengan ustadz memang asyik, kita dibawa kealam yang luas yang menuju kepada penciptaan alam itu sendiri. Kita dipanggil oleh pencipta katanya, sebanyak tiga kali. Yang pertama dikala kita lahir kedunia, kita diadzani oleh bapak kita ditelinga kita, seperti adzan dari  masjid ketika waktu sholat telah tiba. Panggilan kedua adalah menunaikan ibadah haji ,maupun umrah ke Baitullah. Tidak semua umat muslim tergerak atas panggilan ke Baitullah ini, walaupun dia sudah mampu secara materiil, berkaitan dengan biaya yang mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Seorang pedagang kecil yang penghasilannya Cuma puluhan ribu rupiah malahan bisa  ke baitullah dari pada mereka yang punya penghasilan jutaan tiap hari. Dan panggilan ketihga adalah ketika pergi ke Rahmatullah. Pada saat ini, semua menjadi tidak berguna, baik harta milyardan rupiah miliknya maupun harta anak dan keluarganya. Jika orang sudah merasa mampu, utamakan untuk pergi ke Baitullah sebelum ke rahmatullah.
Sang ustadz juga berujar, bahwa kita ini milik Allah, jadi jangan  terlalu memasukkan ke hati atas apa apa yang kita miliki. Agar kalau milik kita itu diambil oleh Allah, kita tidak merasa kehilangan. Jangankan harta, keluarga kita pun suatu saat akan diambil Allah. Hanya kita harus pandai mengelola atas titipan harta milik Allah itu, misalnya dengan bersedekah/berinfak, menggunakan harta itu sesuai ajaran agama, misalnya menyantuni anak yatim, memenuhi panggilan ke Baitullah maupun  makam nabi Muhammad SAW.
Jika kita mengelola anak yatim, dan meminta sumbangan untuk anak yatim, maka 100 % harus digunakan untuk keperluan anak yatim tsb, misalnya untuk biaya sekolahnya, makan minumnya, pakaiannya dsb. jadi sumbangan itu jangan dipakai untuk keperluan diluar anak yatim itu, misalnya untuk operasional yayasan pengelola anak yatim itu, gaji karyawannya dsb. jadi harus dipisahkan, sesuai dengan untuk apa sumbangan itu diterima.
Allah memberikan titpan harta kepada kita juga merupakan suatu cobaan, apakah kita bisa mengelola harta itu untuk sangu kita ke akhirat kelak, atau tidak. Makin kita bisa  mengelola untuk kebaikan umat, mungkin Allah makin memberikan titipan yang lebih banyak lagi. Jika kita tidak mampu mengelola, Allah mungkin akan mencabut titipan itu dengan “Kun Fayakun”. 
Jadi kalau kita tiba tiba jatuh miskin, salahkanlah diri sendiri, karena Allah telah mengambil milik Nya, karena memang harta itu milik Allah. Demikian perbincangan saya dengan Ustadz muda yang cukup mengasyikkan. Lain kali disambung lagi, dan saya perlu bagikan kepada anda agar memahami bahwa kita  semua itu milik Allah.

No comments:

Post a Comment