Thursday, September 22, 2016

PLATINUM INDONESIA AWARD DAN SERFTIPIKAT SEHAT KPM.



PLATINUM INDONESIA AWARD dan SERTIPIKAT SEHAT
KOPERASI PERSADA MADANI.
Image result for penghargaan koperasi persada madaniImage result for penghargaan koperasi persada madani

sebuah modus operandi...???
Pada tahun 2013 kalau tidak salah, Koperasi persada madani yang dipimpin Endang Hidayat Johar telah mendapatkan platinum award sebagai pemenang. Penghargaan yang ditandatangani juga oleh tokoh parpol itu, ternyata menjadi sandaran KPM untuk mendongkrak likuiditasnya dengan harapan lebih banyak nasabah menyimpan uangnya di KPM.
Selanjutnya pada tahun 2014 kalau tidak salah, KPM juga “membeli” sertipikat sehat dari kementerian koperasi dan UKM, yang juga untuk mendongkrak agar para nasabah untuk lebih banyak menyimpan uangnya di KPM.
Berbekal kepada dua lembar  kertas itu, pengurus menekan dan meyakinkan para kepala cabang untuk menarik nasabah menyimpan uang nya di KPM. Sebagai karyawan KPM, para kepala cabang kemudian meminta para marketing untuk mencari nasabah  yang mau menyimpan uaqngnya di KPM. Para kepala cabang dan marketing seperti menjadi sapi perah KPM.
Dengan iming iming jasa yang tinggi serta komisi yang menarik, para nasabah berbondong bondong minyimpan uangnya itu. Bahkan pada awal 2015 para kepala cabang diminta untuk menalangi dana jasa nasabah KPM. Para kepala cabang yang masih percaya kemudian pada menalangi jasa nasabah itu...namun usaha ini tidak membawa hasil, yang akhirnya KPM masuk dalam PKPU.
Sampai hari ini dalam rapat anggota yang kontroversiil, pengurus lama masih berucap akan bertanggungjawab dan akan membayar uang nasabah yang diklaim sebagai anggota, namun menolak sebagai anggota, karena tidak sesuai aturan pemerintah. Pengurus lama tidak menjelaskan bagaimana cara uang nasabah bisa kembali, jadwalnya kapan, sumbernya dari mana dsb. Sementara pengurus baru ternyata tidak mengerti tentang perkoperasian, tidak mengerti manajemen sehingga selama setahun kepengurusan tidak ada prestasi yang dibuat. Bahkan untuk menyelenggarakan rapat tahunan pun tidak mampu. Anggaran rapat maupun progres keuangan  tidak pernah disentuh secara transparan agar para nasabah tahu. Jadi rapat seperti ajang orasi tokoh partai politik...
Akankah platinum award dan sertipikat sehat akan membuat koperasi tersungkur, ditengah mulainya perdagangan bebas di Asean.
Bagaimana solusi yang harus ditempuh agar KPM bisa bangkit, jadi tidak hanya menghujat KPM sebagai koperasi abal abal dan para pengurusnya menipu nasabah?
Menurut saya ada langkah langkah yang patut dilakukan sbb:
1.    Berdayakan web site KPM untuk memberikan informasi kepada nasabah tentang kegiatan KPM, laporan keuangan, asset asset secara transparan, baik fisik maupun legalitasnya dan kegiatannya serta profit yang diperoleh. Ikuti ketentuan pemerintah, misalnya membuat bio data yang diinput kedalam web site. Janganlah menggunakan web site hanya untuk pencittraaan belaka. Web site yang berisi data penting dan pribadi, perlu dilengkapi dengan password.
2.    Pengurus sebelum dipilih, perlu membuat kertas kerja yang berisi program yang alan dibuat dan dipertahankan didepan anggota, agar anggota tidak memilih kucing dalam karung.pintar ngomong tetapi tidak memiliki misi yang jelas untuk pemulihan KPM.
3.    Tunjuk kembali sdr Endang Johar seorang sebagai yang bertanggungjawab, tetapi dikelilingi oleh para profesional yang tidak terafiliasi dengannya. Orang orang lama yang kenyataannya adalah orang upahan/gajian. Tidak perlu masuk kedalam kepengurusan, karena akan timbul konspirasi baru. Sedang pengurus baru yang masih ada, Cuma sdr Pramono yang perlu dipertahankan, tetapi jangan diangkat sebagai ketua pengurus. Justru lebih baik dijadikan pengawas koperasi, sesuai dengan jabatannya sebagai ketua kreditor dalam pengadilan niaga yang lalu.
4.    Melakukan restrukturisasi dengan pengikatan ikat pinggasng yang kencang dan termnasuk usaha usahanya yang ada potensi bodong, kecuali beberapa.
5.    Perlu ada internal auditor yang dalam rapat anggota doi yogya disebut dewan perwakilan anggota, tidak perlu banyak tetapi profesionalitas yang penting, baik skill maupun mental.
6.    Kalau tidak mampu membuat rencana kegiatan dan rencana anggaran pendapatan belanja KPM, perlu meminta bantuan ansistensi kepada dinas koperasi setempat, demikian pula enyelenggaraan koperasi kedepan sesuai aturan pemerintah.
Demikian langkah langkah yang bisa saya sampaikan, mungkin ada langkah lainnya yang bisa menjadi KPM bangkit kembali..oke bro...
   
  

No comments:

Post a Comment