GEMPA DARI JAWA TIMUR.
Duh..dimas
Kanjeng...
Peristiwa mengejutkan datang dari kabupaten Probolinggo, Jawa
Timur. Sebagai daerah santri, dijawa timur banyak sekali padepokan yang
mengajarkan agama Islam. Tak heran kalau jawa Timur merupakan basis Partai islam,
terutama PKB. Di jawa timur juga dikenal sebagai daerah yang banyak masyarakatnya
bermain santet, walaupun tidak bisa dibuktikan tetapi sering terdengar isu isu
santet yang beredar disana.
Baru baru ini, kasus besar di Probolinggo, tersebutlah nama
Dimas kanjeng Taat Pribadi yang diisukan bisa menggandakan uang, sehingga
berbondong bondong masyarakat datang
kepadepokan dimas kenjeng tsb. Mereka datang dari barbagai daerah dan dari
berbagai kalangan pula. Dari orang kaya sampai orang miskin, dari duwit cekak
sampai duwit milyardan, dari rakyat kebanyakan sampai tokoh tokoh politik dan
pemerintahan.
Kenapa begitu mudahnya masyarakat yang notabene sudah maju
pemikirannya, bisa teperdaya oleh seorang dimas kanjeng. Tapi kalau melihat
berbagai kejadian dimasyarakat, seperti eyang Subur, Nabi palsu, lia eden dsb menunjukkan bahwa masyarakat masih tinggi
kepercayaannya kepada klenik klenik.
Apakah fenomena ini sebagai bentuk keinginan cepat kaya
secara instan?.saya kira iya.. tetapi apakah fenomena ini sebagai akibat
pengaruh liberalisme, ataukah kompensasi kesUlitan hidup, ataukah sisa sisa
budaya ajaran klenik yang memuja syetan?. Yang tak habis pikir, punya duwit
milyardan bahkan puluhan dan ratusan milyard, masih ingin lebih kaya dengan cara
cara yang tidak masuk logika normal.
Siapa yang bodoh dalam hal ini? Dimas kanjeng ataukah para
santrinya?. Tapi kita tahu marwah Daud adalah salah satu pendiri ICMI dan tokoh
politik, namun juga bisa terpengaruh, bahkan dimas kanjeng sering kedatangan
tokoh tokoh yang keislamannya tidak diragukan lagi kepiwaiannya. Sungguh hebat
dimas kanjeng...
Namun sepandai pandai tuipai melompat....akhirnya jatuh juga..setelah
ketahuan belangnya oleh santrinya, yang berakhir dengan pembunuhan, nasib dimas
kanjeng sekarang diujung pasal 340 maupun 338 KUHP, jika terbukti, dengan ancaman berat
tentunya. Maka mulai sekarang jangan mudah terpengaruh yang berbau instan,
cepat banyak uang, bisa diterima sebagai pegawai negeri dengan imbalan, dan
bentuk bentuk yang memiliki modus penipuan. Masyarakat supaya sadar,setelah Nabi
Muhammad SAW tidak ada lagi nabi nabi kecuali
yang ngaku ngaku nabi. Tidak ada lagi burung burungan menjadi burung beneran,
seperti mukjizat Nabi Isa AS, dsb
Kebetulan jawa timur merupakan basis Islam konservatif yang
mudah bersinggungan dengan hal hal magis. Mudah mudahan kasus dimas kanjeng
merupakan kasus terakhir di jawa timur, setelah itu masyarakat terbuka hatinya
untuk tidak mempercayai hal hal yang bersifat klenik...begitu bro...??.
Di jawa tengah dikaki gunung Muria, ada seorang kyai yang
menjadi korban penipuan. Dia diberi uang lima ratus ribu uang brasilia, uang
nya masih baru baru, katanya diberi seorang kyai dari jawa barat. Setelah dicek
diinternet, ternyata uang itu sudah tidak berlaku. Kemudian kyai itu katanya
uang nya akan diganti dengan yang lain. Namun sampai sekarang tidak ada lagi
kabarnya dan saya pun tidak menanyakannya lagi. Padahal kyai itu seorang
sarjana agama yang punya pondok pesantren. Sekarang saya dengar kyai itu banyak
utangnya ...Demikianlah potret masyarakat kita,
saya masih berpikir kenapa masih ada yang demikian di Indonesia,
sementara korbannya bukan cuma orang bodoh, tetapi juga para intelektual
kita, padahal MEA sudah mulai jalan, ....suatu saat akan saya tulis bro.......
No comments:
Post a Comment