Monday, November 21, 2016

MANUVER POLITIK.....






 MANUVER POLITIK JITU.
.
NOMOR 8.......................??? 
Hasil gambar untuk kursi presiden ri
Baru saja ketua DPR Ade Komarudin   lengser dari jabatannya sebagai ketua DPR-RI dan mungkin sekali  ketua umum partai Golkar akan menjabat kembali sebagai ketua DPR. Tiada angin tiada hujan  komarudin melepaskan jabatannya, inilah yang namanya politik, tanpa ada kesalahan menjadi lengser, yang katanya menyangkut etika dan wibawa partai. Mungkin karena  jabatan ketua DPR  lebih tinggi dan lebih bergengsi dari jabatan ketua partai. Yang jelas, jabatan ketua DPR memiliki fasilitas negara dibanding jabatan ketua partai yang tidak memiliki fasilitas apapun dari negara.
Namun menurut prediksi saya, jabatan ketua DPR  yang akan disandang ketua umum partai, adalah dalam rangka alur yang pernah terjadi untuk meraih jabatan yang lebih bergengsi, seperti karir alm Adam Malik dulu.  Kita tahu bahwa belum lama ini ketua umum partai tsb telah bersilaturahim kekediaman ketua umum banteng moncong putih, untuk konsolidasi. Moment silaturahim ini juga tepat dengan menggunakan riuhnya pilkada DKI Jakarta.  Banteng moncong putih adalah pemenang pemilu dan pengusung presiden terpilih, maka dalam rangka menghadapi pilpres 2019, ketua umum golkar tentu memiliki agenda untuk mendampingi jokowi yang akan bertarung kembali dan terakhir untuk periode keduanya,karena JK dipredikisi tidak akan digandeng lagi oleh Jokowi. Setelah itu pada 2024 yad wakilnya tentu akan mengadu peruntungannya menjadi presiden. Tentu restu PDI-P mutlak diperlukannya. Oleh karena itu jauh hari begitu terpilih sebagai ketua umum, langsung mendukung jokowi presiden 2019-2024. Sementara tokoh partai dan para pengamat menyatakan terlalu pagi membuat manuver dukungan untuk pilpres 2019, tetapi tidak bagi sang ketum. Ini adalah langkah sistematis dengan membuat target kedepan  untuk meraih cita cita dirinya, baru kemudian melakukan langkah sistematis sesuai situasi yang tengah terjadi, seperti hiruk pikuk pilkada DKI Jakarta...brilyan juga.
Namun tiada gading yang tak retak, kasus papa minta saham memang sempat mencoreng namanya walaupun sudah direhabilitasi oleh MKD. Langkah setahap demi setahap untuk RI-1, mulai dirintis melalui (maaf istilah penggusuran  tidak cocok) relokasi ade komaruddin, kemana Ade dipindahkan tentu harus lebih baik dibanding ketua DPR, karena dia tidak bersalah, hanya menjadi tumbal gengsi dan wibawa partai.  Ahok saja bisa merelokasi warga ke rumah susun yang lebih baik. Tentu ketum golkar bisa memindahkan ketempat yang lebih baik... demikian analisa pinggir jalan terhadap manuver ketum golkar yang saya anggap brilyan....   

No comments:

Post a Comment