MANUVER POLITIK JITU.
.
NOMOR 8.......................???
Baru saja ketua DPR Ade
Komarudin lengser dari jabatannya
sebagai ketua DPR-RI dan mungkin sekali ketua umum partai Golkar akan menjabat kembali
sebagai ketua DPR. Tiada angin tiada hujan
komarudin melepaskan jabatannya, inilah yang namanya politik, tanpa ada
kesalahan menjadi lengser, yang katanya menyangkut etika dan wibawa partai. Mungkin
karena jabatan ketua DPR lebih tinggi dan lebih bergengsi dari jabatan
ketua partai. Yang jelas, jabatan ketua DPR memiliki fasilitas negara dibanding
jabatan ketua partai yang tidak memiliki fasilitas apapun dari negara.
Namun menurut prediksi saya,
jabatan ketua DPR yang akan disandang
ketua umum partai, adalah dalam rangka alur yang pernah terjadi untuk meraih
jabatan yang lebih bergengsi, seperti karir alm Adam Malik dulu. Kita tahu bahwa belum lama ini ketua umum
partai tsb telah bersilaturahim kekediaman ketua umum banteng moncong putih,
untuk konsolidasi. Moment silaturahim ini juga tepat dengan menggunakan riuhnya
pilkada DKI Jakarta. Banteng moncong
putih adalah pemenang pemilu dan pengusung presiden terpilih, maka dalam rangka
menghadapi pilpres 2019, ketua umum golkar tentu memiliki agenda untuk
mendampingi jokowi yang akan bertarung kembali dan terakhir untuk periode
keduanya,karena JK dipredikisi tidak akan digandeng lagi oleh Jokowi. Setelah
itu pada 2024 yad wakilnya tentu akan mengadu peruntungannya menjadi presiden.
Tentu restu PDI-P mutlak diperlukannya. Oleh karena itu jauh hari begitu
terpilih sebagai ketua umum, langsung mendukung jokowi presiden 2019-2024. Sementara
tokoh partai dan para pengamat menyatakan terlalu pagi membuat manuver dukungan
untuk pilpres 2019, tetapi tidak bagi sang ketum. Ini adalah langkah sistematis
dengan membuat target kedepan untuk
meraih cita cita dirinya, baru kemudian melakukan langkah sistematis sesuai
situasi yang tengah terjadi, seperti hiruk pikuk pilkada DKI Jakarta...brilyan
juga.
Namun tiada gading yang tak
retak, kasus papa minta saham memang sempat mencoreng namanya walaupun sudah
direhabilitasi oleh MKD. Langkah setahap demi setahap untuk RI-1, mulai dirintis
melalui (maaf istilah penggusuran tidak
cocok) relokasi ade komaruddin, kemana Ade dipindahkan tentu harus lebih baik
dibanding ketua DPR, karena dia tidak bersalah, hanya menjadi tumbal gengsi dan
wibawa partai. Ahok saja bisa merelokasi
warga ke rumah susun yang lebih baik. Tentu ketum golkar bisa memindahkan
ketempat yang lebih baik... demikian analisa pinggir jalan terhadap manuver
ketum golkar yang saya anggap brilyan....
No comments:
Post a Comment