Sunday, April 5, 2015

KREDIT TANPA AGUNAN



KREDIT TANPA AGUNAN.
IBARAT MANUSIA BERJANTUNG GANDA.

Ditengah  neo liberalisme yang kuat, bahwa manusia semakin memiliki kemampuan negatip untuk mengaktualisasikan niatnya, baik niat baik maupun niat buruk, terutama di kota kota besar , yang menjadi pintu masuk modernisasi ala barat, seperti  dekadensi moral, baik moral dalam tindakan sopan santun, etika, ingin cepat kaya dengan berbagai cara, mencuri ,merampok dsb. Jadi liberalisme menimbulkan efek negatip terutama terhadap  kebudayaan timur  yang mengutamakan sopan santun dan etika, kerja keras dan jujur dalam bertindak, yang dilandasi oleh keagamanan yang kuat, sehingga kokoh terhadap gelombang kesulitan dan hantaman moral dari luar. Hal ini terutama masih kelihatan di masyarakat pedesaan, yang masih  memperlihatkan kegotongroyongan yang kuat, etika yang kuat, dan kerja keras yang kuat, walaupun modernisasi mulai masuk ke desa desa, namun masih b isa ditangkal oleh faktor agama masyarakatnya dan adat ketimurannya.
Di kota kota, sebagai hasil urbanisasi masyarakat, kehidupan masyarakat kecil cukup memprihatinkan. Mereka datang ke kota karena bisa jadi sudah mulai kesulitan untuk menggarap lahan pertaniannya, karena banyak didesa yang merupakan buruh tani tanpa tanah. Banyak tanah pertanian yang tandus karena tiadanya sistem irigasi yang baik, didesa desa. Musim yang panas tanpa adanya musim hujan yang memadai, hutan yang sudah mulai habis, tanpa ada reservasi air hujan di hutan hutan.
Mereka datang ke kota juga karena melihat keberhasilan tetangga yang berjuang di kota tanpa mendalami pekerjaannya di kota, banyak juga yang mendaftar jadi TKW keluar negeri, dan mulai terkikisnya budaya timur yang selama ini diagungkan. Beban hidup dikota juga berat, dan pekerjaan harus mengandalkan ijazah yang tinggi, yang tidak mungkin bisa diandalkan oleh warga urban dari desa. Mefeka ngontrak, atau memanfaatkan lahan kosong, entah milik siapa, kemudian memiliki sambungan listrik yang mungkin juga ilegal,  yang kemudian juga menimbulkan masalah sosial, maka salah satunya adalah dengan menjadi pedagang kecil, yang tentunya juga perlu modal kerja.
Koperasi sebagai penyedia modal rakyat kecil, dilapangan harus bersaing dengan para rentenir yang menerapkan bunga tinggi, sehingga semakin mempersulit kehidupan masyarakat urban. Koperasi adalah satu satunya lembaga resmi yang independen yang melayani kebutuhan kredit masyarakat kecil, bahkan tanpa agunan. Kredit itu diberikan hanya berdarkan KTP/KK peminjam dengan survey lapangan untuk mencocokkan data. Namun kredit tanpa agunan cukup sulit dan banyak kendala yang dihadapinya sewaktu menagih angsuran peminjam. Penyebabnya antara lain :
1.       Masyarakat kecil  semakin sulit kehidupannya, karena daya beli masyarakat sekitar juga menurun, yang dipicu antara lain kebijakan pemerintah yang kadang tidak memihaknya, seperti kenaikan Gas/BBM. Barang barang modal merangkak naik.
2.        Pegangan keagamaan masyarakat kecil sebagian mulai terkikis oleh neo liberalisme yang semakin kuat. Akibatnya, mental masyarakat mulai terkikis, maka muncullah berbagai kejahatan sampai nyawa melayang. Seperti begal yang akhir akhir ini merebak.
3.       Sebagian peminjam sudah semakin nekad dengan meminjam koperasi dan berkolusi dengan petugasnya/atau tanpa kolusi tapi sudah ada niat buruk,  yang akhirnya begitu pinjaman cair, mereka kabur  tanpa bisa dilacak lagi.
4.       Dan masih banyak lagi penyebabnya, misalnya, mereka disamping meminjam kepada koperasi juga berutang kepada rentenir, minjam ke koperasi lainnya dengan waktu yang relatip sama,minjam tetangga dsb, akibatnya pinjaman menumpuk.
Maka pinjaman tanpa agunan saat ini belum waktunya dikucurkan oleh koperasi, terutama dikota kota besar, yang masyarakatnya cenderung tidak ramah,temperamental,  dan tidak tertib, kecuali koperasi tersebut memiliki “jantung ganda”. Untuk bisa memiliki jantung ganda, maka koperasi perlu memiliki rasa tanggungjawab memajukan nasabahnya/peminjam, yang umumnya mereka adalah minim pendidikan formal, dan kerja hanyalah untuk makan hari ini.
Maka upaya yang perlu dilakukan koperasi agar bisa memiliki jantung ganda,  antara lain :
1.       Melakukan pembinaan pasca pemberian kredit, dengan sosialisasi cara hidup yang berdisiplin, misalnya dengan membuatkan pembukuan sederhana, yang setiap minggu/ bulan  diperiksa oleh petugas koperasi ybs. Kredit macet selama ini terjadi kaena kemungkinan pemasukan lebih kecil dari pengeluaran nasabah. Hal ini akibat dari survey dan analisa kredit yang asal asalan. Cara lain adalah dengan menempatkan celengan dirumah nasabah, dengan kewajiban mengisi celengan itu setiap ada uang. Celengan hanya bisa dibuka oleh petugas koperasi. Jika pada saat penagihan dilakukan, celengan tidak terisi, maka ada indikasi keidaktertiban nasabah membayar pinjaman.
2.       Mendekatkan hubungan silaturahmi nasabah pinjaman dengan koperasi ybs, melalui” temu nasabah” secara periodik, misalnya dua bulan sekali agar terjadi saling bertukar pengalaman, sesama nasabah. Kalau perlu membentuk persatuan nasabah koperasi A. Kegiatan ini semestinya difasilitasi dari sebagian bunga pinjaman yang terkumpul. Pada saat itu, petugas dengan cermat mencatat kesulitan nasabah untuk dicarikan jalan keluarnya. Selama ini Koperasi hanya memberikan kredit lalu menagih dan mengejar nasabah, tanpa mau tahu bagaimana nasabah berupaya meningkatkan harkat hidupnya.jadi tidak ada pembinaan yang terstruktur.
3.       Oleh karena jumlah nasabah bisa mencapai ratusan atau ribuan orang, maka perlu dibentuk “forum nasabah” untuk memanfaatkan beberapa nasabah yang mau bersama sama untuk mengangkat harkat dan martabat seluruh nasabah. Hal ini perlu dipikirkan agar kredit yang jumlahnya milyaran tidak sia sia dan bisa kembali dengan selamat, karena uang yang dipinjamkan adalah uang nasabah simpanan, yang notabene juga masyarakat sekitar yang lebih mampu.
4.       Memberlakukan buku harian terhadap petugas lapangan koperasi atau marketing koperasi, baik simpanan maupun pinjaman, agar diketahui kemana mereka selama bertugas dilapangan. Catat dibuku itu, nama pihak yang dikunjungi, nomor Hp nya, uraian singkat maksud kunjungan dan hasilnya. Tiap saat dilakukan evaluasi oleh atasan/pimpinan koperasi. Hal ini membantu pembinaan disiplin kerja petugas, untuk meminimalisir waktu yang terbuang percuma. Dan masih banyak lagi ide untuk memajukan koperasi agar memiliki jantung ganda. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment