Wednesday, April 1, 2015

LINTAS SEJARAH KITA



LINTAS SEJARAH KITA

Kita lihat media cetak maupun maupun elektronik, akhir akhir ini, terjadi kisruh di negara kayangan.Yaitu 
negara dengan penduduk yang sangat banyak dan sumber daya yang banyak, pulau pulau yang banyak,laut yang banyak, tanah yang subur,agama yang kuat, penduduknya terkenal santun, tolerans,berbudaya tinggi. Bangsa lainpun mngakui itu. Negeri yang menjadi impian bangsa lain untuk mengunjunginya. Banyak obyek wisata yang bisa dijual  disetiap pulau pulaunya, sumber kekayaan alamnyapun menjadi modal penduduknya yang cukup banyak itu,seperti minyak dan gas bumi, emas perak dan perunggu, nikel, gunungnya bisa jadi semen, hutannya bisa menghasilkan  kayu, rotan, binatang-binatang yang tidak terdapat di negara lain dsb.
Para pendiri bangsa itu sudah menyadari kekayaan ini, dan mereka bertekad untuk mencapai sebesar besarnya kemakmuran rakyatnya. Oleh karena itu, selama  masa kekuasaannya, pendiri bangsa ini, tidak mengobral bangsa lain untuk datang dan mengeksploitasi kekayaannya, pendiri bangsa ini sudah berpikir jauh kedepan, antara lain dengan menyekolahkan putra2 terbaiknya kel uar negeri untuk menuntut ilmu, yang pada akhirnya untuk menggali kekayaan dinegeri sendiri. Itulah hebatnya pendiri bangsa ini. Namun untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Karena situasi politik dalam negeri menyebabkan jatuhnya pemerintahannya. Bahkan penguasanya sampai ditahan penguasa baru, dan nasib mereka yang disekolahkan menjadi tak jelas, bahkan kabar yang beredar mereka tidak berani pulang, dsn menikah dengan orang orsng luar negeri itu, sehingga beranak pinak sampai sekarang.
Penguasa yang kedua, berpikir cerdas untuk secara cepat dan instan menggali kekayaan sendiri dengan tenaga asing dan tentu saja modal asing pula. Sehingga dalam tiga dekade saja bangsa negeri kayangan itu sudah sangat maju, banyak mobil bersliweran dijalan, namun bukan mobil bangsa sendiri,  banyak bangunan berdiri dengan berbagai model seperti di luar negeri, jalan jalan juga mulus bahkan ada jalan berbayar, masyarakatnya juga sudah maju. Namun kemajuan itu dibayar mahal, karena dilakukan secara instan, bayarannya berupa kekayaan alam yang terkandung didalamnya jauh menyusut dengan cepat, minyak bumi semaikn tipis persediaannya,tambang emas yang harganya mahal, mengalir keluarnegeri, hutan hutan pada gundul, digunduli para pengusahanya, tapi yang dituding masyarakat kecil sebagai pembabat hutan. Banjir terjadi dimana mana, utang luar negeri mencapai trilyun mata uang negeri kayangan itu.Bank bank pada bangkrut sehigga menimbulkan kasus besar, karena para pemilik bank mengemplang uang negara kayangan itu.  Selama tiga dekade memerintah akhirnya jatuh juga, yang menjatuhkan rakyatnya sendiri.
Setelah penguasa kedua jatuh, dikenallah dengan era reformasi yang sudah melalui 4 penguasa. Namun yang namanya kelemahan tentu ada karena mereka bukan malaikat. Penguasa pertama sebenarnya adalah orang pintar dan diakui dunia, uang negeri itu yang sampai jatuh kedasar, dapat diangkatnya menjadi lebih tinggi, namun sayangnya dianggap oleh wakil rakyatnya menjadi penyebab jatuhnya sebagian kecil wilayahnya menjadi merdeka, padahal wilayah itu juga seperti menjadi benalu dinegeri itu. Penguasa kedua, dan ketiga tidak ada yang bisa diketengahkan, karena mata saya lagi tidak melihat peristiwa  berkesan, Kecuali penggantian nama nama pulau dan kota seperti Ujung Pandang menjadi Makasar , seperti nama waktu itu, Irian Jaya menjadi Papua kembali, serta kasus pelunasan BLBI  yang terjadi pada waktu itu.
Penguasa ketiga negeri kayangan itu agaknya mulai bisa tertata dengan lebih baik, namun  belum mampu juga membuat mobil sendiri.
Penguasa keempat setelah reformasi ini, seperti roket yang meluncur  dengan cepat, dari penguasa kecil, menjadi penguasa menengah dan akhirnya dengan kepopulerannya menyambangi rakyat kecil, akhirnya bisa mencapai kekuasaan tertinggi dinegeri kayangan ini. Apakah ini yang disebut sebut dalam ramalan orang dahulu sebagai satrio piningit?, entahlah. Namun jalan sang satrio ini rupa rupanya cukup terjal, karena diatas langit masih ada langit. Karena masih ada sang begawan yang ikut cawe cawe, ada pula pandito pandito yang ikut menerubunginya. Alhasil, pengangkatan para pembantunya dinilai penuduknya tidak menjual, atau diisi orang orang yang belum dikenal secara luas. Dalam masa pemerintahannya yang baru seumur jagung, kisruh mulai terjadi antara lain pengangkatan kepala keamanan  dalam negerinya, yang berbuntut kisruh antar lembaga, kisruh hakim yang menyimpang dengan undang undang yang sudah dibuat rakyatnya. Pro kontra putusan hakim ini cukup berkepanjangan. Hakim adalah wakil Tuhan katanya, sedang suara rakyat juga suara Tuhan. Jadi wakil Tuhan dengan suara Tuhan bisa berbeda dinegeri kayangan ini. Kisruh lainnya adalah partai partai politik yangberebut kekuasaan tingkat partai. Padahal sudah ada pengesahan dari penguasa, tetapi yang belum puas atas putusan penguasa juga minta putusan hakim, apakah nanti putusan hakim juga akan berbeda dengan putusan penguasa, kita lihat saja. Mnurut saya, kalau sudah ada putusan penguasa yang mengesahkan partai  pemenangnya, maka yang disahkan sudah berhak untuk melakukan  perombakan struktur dalam partai, sampai ada putusan hakim yang sebaliknya. Jadi putusan penguasa perlu dihormati, jika tidak maka penguasa menjadi tidak terhormat, jangan campur adukkan hukum dan politilk. Hukum adalah panglima, katanya. Ditengah kisruh tiba tiba nilai mata uang negeri kayangan itu, pelan pelan terhuyung huyung, sehingga harga harga naik dan rakyat menjerit, namun rakyat kelihatannya sudah kebal dengan penderitaannya.Ditengah perjalanan sang penguasa tiba2  muncul berita penolakan grasi atas terpidanan narkoba yang dihukum mati. Eksekusi pertama telah dilakukan, namun pada eksekusi kedua timbul keberatan negara negara yang warganya dihukum mati, akibatnya eksekusi menjadi  ditunda, mungkin penguasa sedang menghitung untung ruginya? Kalau saya lebih baik diambil jalan tengah, hukuman mati tetap ada dan dijalankan tetapi pada saat usia harapan hidup sudah dilalui, barulah dilakukan eksekusi. Bagaimana kalau mereka mengendalikan peredaran narkoba didalam penjara/ yang selama ini selalu terjadi? Bagaimana biaya memberi makan mereka?, gampang menurut saya, taruh mereka dipulau terpencil, tanpa ada HP dengan membuat area pulau itu blank terhadap sinyal Hp. Soal makanan, wajibkan keluarganya untuk membiayai makanannya. Takut kolusi antara sipir penjara dengan tahanan?,ganti sipir itu dengan tentara aktip yang dirotasi setiap tiga bulan. Kunjungan hanya dengan  alat tele konference yang dibiayai oleh keluarga juga. Kalau tidak mampu membiayai, maka door saja.Kebijakan menenggelamkan kapal oleh penguasa juga bagus, tapi lebih bagus kalau kapalkapal yang masih bagus diberikan kepada pelaut negeri kayangan itu secara Cuma Cuma saja, agar mereka tidak perlu beli kapal. Sementara disini dulu ya,Terima kasih.

No comments:

Post a Comment