LINTAS SEJARAH KITA
Kita lihat media cetak maupun
maupun elektronik, akhir akhir ini, terjadi kisruh di negara kayangan.Yaitu
negara dengan penduduk yang sangat banyak dan sumber daya yang banyak, pulau
pulau yang banyak,laut yang banyak, tanah yang subur,agama yang kuat, penduduknya
terkenal santun, tolerans,berbudaya tinggi. Bangsa lainpun mngakui itu. Negeri
yang menjadi impian bangsa lain untuk mengunjunginya. Banyak obyek wisata yang
bisa dijual disetiap pulau pulaunya,
sumber kekayaan alamnyapun menjadi modal penduduknya yang cukup banyak
itu,seperti minyak dan gas bumi, emas perak dan perunggu, nikel, gunungnya bisa
jadi semen, hutannya bisa menghasilkan
kayu, rotan, binatang-binatang yang tidak terdapat di negara lain dsb.
Para pendiri bangsa itu sudah
menyadari kekayaan ini, dan mereka bertekad untuk mencapai sebesar besarnya
kemakmuran rakyatnya. Oleh karena itu, selama
masa kekuasaannya, pendiri bangsa ini, tidak mengobral bangsa lain untuk
datang dan mengeksploitasi kekayaannya, pendiri bangsa ini sudah berpikir jauh
kedepan, antara lain dengan menyekolahkan putra2 terbaiknya kel uar negeri
untuk menuntut ilmu, yang pada akhirnya untuk menggali kekayaan dinegeri
sendiri. Itulah hebatnya pendiri bangsa ini. Namun untung tak dapat diraih,
malang tak dapat ditolak. Karena situasi politik dalam negeri menyebabkan
jatuhnya pemerintahannya. Bahkan penguasanya sampai ditahan penguasa baru, dan
nasib mereka yang disekolahkan menjadi tak jelas, bahkan kabar yang beredar
mereka tidak berani pulang, dsn menikah dengan orang orsng luar negeri itu,
sehingga beranak pinak sampai sekarang.
Penguasa yang kedua, berpikir
cerdas untuk secara cepat dan instan menggali kekayaan sendiri dengan tenaga
asing dan tentu saja modal asing pula. Sehingga dalam tiga dekade saja bangsa
negeri kayangan itu sudah sangat maju, banyak mobil bersliweran dijalan, namun
bukan mobil bangsa sendiri, banyak
bangunan berdiri dengan berbagai model seperti di luar negeri, jalan jalan juga
mulus bahkan ada jalan berbayar, masyarakatnya juga sudah maju. Namun kemajuan
itu dibayar mahal, karena dilakukan secara instan, bayarannya berupa kekayaan
alam yang terkandung didalamnya jauh menyusut dengan cepat, minyak bumi semaikn
tipis persediaannya,tambang emas yang harganya mahal, mengalir keluarnegeri,
hutan hutan pada gundul, digunduli para pengusahanya, tapi yang dituding
masyarakat kecil sebagai pembabat hutan. Banjir terjadi dimana mana, utang luar
negeri mencapai trilyun mata uang negeri kayangan itu.Bank bank pada bangkrut
sehigga menimbulkan kasus besar, karena para pemilik bank mengemplang uang
negara kayangan itu. Selama tiga dekade
memerintah akhirnya jatuh juga, yang menjatuhkan rakyatnya sendiri.
Setelah penguasa kedua jatuh,
dikenallah dengan era reformasi yang sudah melalui 4 penguasa. Namun yang namanya
kelemahan tentu ada karena mereka bukan malaikat. Penguasa pertama sebenarnya
adalah orang pintar dan diakui dunia, uang negeri itu yang sampai jatuh
kedasar, dapat diangkatnya menjadi lebih tinggi, namun sayangnya dianggap oleh
wakil rakyatnya menjadi penyebab jatuhnya sebagian kecil wilayahnya menjadi
merdeka, padahal wilayah itu juga seperti menjadi benalu dinegeri itu. Penguasa
kedua, dan ketiga tidak ada yang bisa diketengahkan, karena mata saya lagi
tidak melihat peristiwa berkesan, Kecuali
penggantian nama nama pulau dan kota seperti Ujung Pandang menjadi Makasar ,
seperti nama waktu itu, Irian Jaya menjadi Papua kembali, serta kasus pelunasan
BLBI yang terjadi pada waktu itu.
Penguasa ketiga negeri kayangan
itu agaknya mulai bisa tertata dengan lebih baik, namun belum mampu juga membuat mobil sendiri.
Penguasa keempat setelah
reformasi ini, seperti roket yang meluncur
dengan cepat, dari penguasa kecil, menjadi penguasa menengah dan
akhirnya dengan kepopulerannya menyambangi rakyat kecil, akhirnya bisa mencapai
kekuasaan tertinggi dinegeri kayangan ini. Apakah ini yang disebut sebut dalam
ramalan orang dahulu sebagai satrio piningit?, entahlah. Namun jalan sang
satrio ini rupa rupanya cukup terjal, karena diatas langit masih ada langit.
Karena masih ada sang begawan yang ikut cawe cawe, ada pula pandito pandito
yang ikut menerubunginya. Alhasil, pengangkatan para pembantunya dinilai
penuduknya tidak menjual, atau diisi orang orang yang belum dikenal secara
luas. Dalam masa pemerintahannya yang baru seumur jagung, kisruh mulai terjadi
antara lain pengangkatan kepala keamanan
dalam negerinya, yang berbuntut kisruh antar lembaga, kisruh hakim yang
menyimpang dengan undang undang yang sudah dibuat rakyatnya. Pro kontra putusan
hakim ini cukup berkepanjangan. Hakim adalah wakil Tuhan katanya, sedang suara
rakyat juga suara Tuhan. Jadi wakil Tuhan dengan suara Tuhan bisa berbeda
dinegeri kayangan ini. Kisruh lainnya adalah partai partai politik yangberebut
kekuasaan tingkat partai. Padahal sudah ada pengesahan dari penguasa, tetapi
yang belum puas atas putusan penguasa juga minta putusan hakim, apakah nanti
putusan hakim juga akan berbeda dengan putusan penguasa, kita lihat saja.
Mnurut saya, kalau sudah ada putusan penguasa yang mengesahkan partai pemenangnya, maka yang disahkan sudah berhak
untuk melakukan perombakan struktur
dalam partai, sampai ada putusan hakim yang sebaliknya. Jadi putusan penguasa
perlu dihormati, jika tidak maka penguasa menjadi tidak terhormat, jangan
campur adukkan hukum dan politilk. Hukum adalah panglima, katanya. Ditengah
kisruh tiba tiba nilai mata uang negeri kayangan itu, pelan pelan terhuyung
huyung, sehingga harga harga naik dan rakyat menjerit, namun rakyat
kelihatannya sudah kebal dengan penderitaannya.Ditengah perjalanan sang
penguasa tiba2 muncul berita penolakan
grasi atas terpidanan narkoba yang dihukum mati. Eksekusi pertama telah
dilakukan, namun pada eksekusi kedua timbul keberatan negara negara yang
warganya dihukum mati, akibatnya eksekusi menjadi ditunda, mungkin penguasa sedang menghitung
untung ruginya? Kalau saya lebih baik diambil jalan tengah, hukuman mati tetap
ada dan dijalankan tetapi pada saat usia harapan hidup sudah dilalui, barulah
dilakukan eksekusi. Bagaimana kalau mereka mengendalikan peredaran narkoba
didalam penjara/ yang selama ini selalu terjadi? Bagaimana biaya memberi makan
mereka?, gampang menurut saya, taruh mereka dipulau terpencil, tanpa ada HP dengan
membuat area pulau itu blank terhadap sinyal Hp. Soal makanan, wajibkan
keluarganya untuk membiayai makanannya. Takut kolusi antara sipir penjara
dengan tahanan?,ganti sipir itu dengan tentara aktip yang dirotasi setiap tiga
bulan. Kunjungan hanya dengan alat tele
konference yang dibiayai oleh keluarga juga. Kalau tidak mampu membiayai, maka door
saja.Kebijakan menenggelamkan kapal oleh penguasa juga bagus, tapi lebih bagus
kalau kapalkapal yang masih bagus diberikan kepada pelaut negeri kayangan itu secara
Cuma Cuma saja, agar mereka tidak perlu beli kapal. Sementara disini dulu ya,Terima
kasih.
No comments:
Post a Comment