“MIMBAR AGAMA ISLAM”
Dalam Agama tidak ada istilah Abu Abu
Penduduk negeri ini sangatlah
heterogen,banyak suku dengan banyak budaya yang berbeda, seperti suku
Aceh,Gayo, Sunda, Jawa, Bali sampai Papua. Di Papua juga banyak suku. Van
Vollen Hoven ,ahli hukum adat,berkebangsaan Belanda, membagi Indonesia kedalam
19 lingkungan hukum adat, namun sebenarnya banyak sekali masyarakat adat yang ada
disini. Dari sudut agama, juga beragam
agama yang ada, seperti Islam, Kristen Protestan, Katholoik, Hindu dan Budha.
Tapi diluar agama ini masih ada Kong HU Cu, animisme dsb. Namun sebagian besar
penduduk memeluk agama Islam. Maka mimbar agama disini adalah agama Islam.
Al Qur~an yang diturunkan Allah
SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, berisi tentang petunjuk
untuk berbuat kebaikan bagi mereka yang bertakwa seperti yang disebut dalam
ayat 2 Surat Al Baqarah, “Kitab Al Qur`an
ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi mereka yang bertakwa”) Orang
orang yang mendapat petunjuk itulah merupakan orang orang yang beruntung.
Siapakah yang disebut bertakwa
itu? Yaitu seperti disebut dalam ayat 3 dan 4 yaitu :
1. 1. Mereka yang beriman kepada yang gaib,
seperti Allah SWT, Malaikat,Surga, Neraka dsb.
2. 2. Melaksanakan sholat lima waktu, yaitu
Magrib, Isya, Subuh, Duhur dan Azar, lebih baik lagi juga sholat sholat sunnat,
seperti rawatib, dhuha,tahajud dsb.
3. 3. Menginfakkan sebagian rezeki yang
diberikan oleh Allah SWT kepada manusia,
4. 4. Mereka
yang beriman kepada Al Qur`an dan kitab
kitab sebelumnya, seperti Zabur, Taurat dan Injil.
5. 5. Mereka
yakin akan adanya akhirat, yaitu
kehidupan setelah didunia.
Oleh karena itu kita, manusia,
disuruh menyembah kepada Tuhan Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dari
sejak Nabi Adam AS, agar manusia itu bertakwa sebagaimana ayat 2 surat Al
baqarah diatas. Allah sendiri sudah mengingatkan” Janganlah ada tandingan tandingan bagi Allah, seperti, membuat
patung, kemudian patung itu disembah sembah sebagai tuhan, atau pohon pohon
pohon besar yang disembah sembah, dsb.
Allah sendiri menantang manusia,
jika mereka ragu dengan Al Qur`an, untuk membuat surat surat seperti Al Qur`an
dengan mengajak penolong penolong mereka untuk bisa menandingi Al Qur`an, Allah menjamin pasti tidak akan bisa.Karena
itu Allah menghimbau kepada manusia untuk takut kepada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Neraka itu
disediakan bagi orang orang kafir. Orang kafir adalah orang yang tidak
bertakwa, yaitu orang yang tidak beriman kepada yang gaib, tidak melaksanakan
sholat, menginfakkan sebagian rezeki/menunaikan zakat,tidak beriman kepada Al
Qur`an dan kitab2 sebelumnya dan tidak yakin adanya akhirat. Jadi orang kafir bisa orang yang tidak beragama
Islam atau orang mengaku Islam tetapi tidak menjalankan ketentuan Allah SWT
dalam Al Qur`an.
Pernah pada waktu kecil, rumah
saya dihalaman belakang ada pepunden yang dikeramatkan masyarakat setempat.
Pada waktu waktu tertentu, mereka mengirimkan makanan ayam, telor dsb ke
pepunden itu. Setelah jurukunci memimpin doa,(saya tidak tahu doanya seperti
apa) makanan itupun dibagikan kepada orang yang membawa makanan itu, dan tentu
saja, saudara saudara saya, termasuk saya, menikmati ayam masak itu.Padahal
pepunden itu, katanya bukan kuburan orang yang sudah meninggal, tetapi batu
yang dipendam yang diatasnya seperti bentuk kuburan umumnya.Inilah bentu bentuk
animisme yang masih hidup di negara kita.
Janji masuk surga kepada mereka
yang menjalankan petunjuk dalam Al Qur~an itu sebagai balasannya dan masuk
neraka bagi yang melalaikannya atau melanggarnya. Janji Allah SWT ini
disampaikan dalam berbagai ayat anatar
lain :
Surat Al Baqarah ayat 25 :“Sampaikanlah
kabar gembira kepada orang orang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk
mereka disediakan surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Setiap
kali mereka diberi rezeki buah buahan dari surga, mereka berkata,”Inilah rezeki
yang diberikan kepada kami dahulu”. Mreka diberi yang serupa. Dan disana mereka memperoleh
pasangan2 yang suci. Mereka kekal didalamnya.
Surat Al Baqarah ayat 39: “Adapun orang
orang yang kafir dan mendustakan ayat ayat Kami, mereka itu penghuni Neraka.
Mreka kekal didalamnya”
Memang dalam kehidupan ini, hanya
ada dua pilihan yang bertolak belakang;
Kalah atau menang, hitam atau putih, menangis atau tertawa,timur atau
barat, utara atau selatan, kaya atau miskin dsb, termasuk baik dan buruk.
Penilaian baik dan buruk, tentu atas dasar indikator yang sudah ditetapkan.
Maka Tuhan Sang Pencipta manusia itu telah menunjukkannya dalam Al Qur~an,
antara lain dalam surat surat sebagai berikut;
Surat Ali Imran ayat 3:“Allah SWT menurunkan AL Qur`an kepada Nabi
Muhammad SAW, yang mengandung kebenaran, membenarkan kitab kitab sebelumnya,
dan menurunkan Taurat dan Injil.”
Kalau kita melihat film
Cinderella, yang sedang diputar dibioskop bioskop, sang Cinderella menerima
nasehat dari ayahnya bahwa kita barus berbuat kebaikan dan punya keberanian. Kalau kita melihat film
film yang dibuat, baik oleh produser lokal maupun asing, baik oleh mereka yang
muslim maupun non muslim, jelas terlihat bahwa ada kebaikan dan keburukan yang
terjadi dalam kehidupan ini. Dan kebuirukan selalu dikalahkan oleh kebaikan,
Contohnya film Spiderman, King Kong. Smurf, maupun ceritera rakyat/legenda,
seperti ceritera Kleting Kuning, Malinkundang, Bawang Merah dan Bawang Putih
dsb. Jadi ceritera kebaikan dan keburukan ini sudah ada sejak zaman Adam yang
diusir dari Surga oleh Tuhan, berlanjut dengan pembunuhan anak Adam, yaitu
Habil yang dibunuh Kubil yang akhirnya terjadi sampai sekarang ini.
Semua kekliruan itu, sejatinya
berasal dari bisikan kejahatan yang memang dilakukan oleh Syaitan, dan hal itu
sudah direstui oleh Yuhan Yang Maha Kuasa, dengan kekecualian terhadap hamba
hamba Allah yang bertakwa, yaitu menjalankan segala kewajiban dan menjauhi
larangan Nya sebagaimana yang ada dalam petunjuk dalam Al Qur~an dan Hadist Nabi
Muhammad SAW.
Saya menghimbau kepada diri saya
sendiri khususnya maupun kepada pembaca umumnya, untuk selalu “berdzikir”
kepada Allah SWT, dengan menjalankan segala perintah Nya dan menjauhi larangan
Nya. tidak ada istilah abu abu.
Terima kasih.
No comments:
Post a Comment