Wednesday, April 1, 2015

MIMBAR AGAMA ISLAM



“MIMBAR AGAMA ISLAM”
Dalam Agama tidak ada istilah Abu Abu

Penduduk negeri ini sangatlah heterogen,banyak suku dengan banyak budaya yang berbeda, seperti suku Aceh,Gayo, Sunda, Jawa, Bali sampai Papua. Di Papua juga banyak suku. Van Vollen Hoven ,ahli hukum adat,berkebangsaan Belanda, membagi Indonesia kedalam 19 lingkungan hukum adat, namun sebenarnya banyak sekali masyarakat adat yang ada disini. Dari sudut  agama, juga beragam agama yang ada, seperti Islam, Kristen Protestan, Katholoik, Hindu dan Budha. Tapi diluar agama ini masih ada Kong HU Cu, animisme dsb. Namun sebagian besar penduduk memeluk agama Islam. Maka mimbar agama disini adalah agama Islam.

Al Qur~an yang diturunkan Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, berisi tentang petunjuk untuk berbuat kebaikan bagi mereka yang bertakwa seperti yang disebut dalam ayat 2 Surat Al Baqarah, “Kitab Al Qur`an ini tidak ada keraguan padanya,petunjuk bagi mereka yang bertakwa”) Orang orang yang mendapat petunjuk itulah merupakan orang orang yang beruntung.
Siapakah yang disebut bertakwa itu? Yaitu seperti disebut dalam ayat 3 dan 4 yaitu :
1.     1.  Mereka yang beriman kepada yang gaib, seperti Allah SWT, Malaikat,Surga, Neraka dsb.
2.     2. Melaksanakan sholat lima waktu, yaitu Magrib, Isya, Subuh, Duhur dan Azar, lebih baik lagi juga sholat sholat sunnat, seperti rawatib, dhuha,tahajud dsb.
3.    3.    Menginfakkan sebagian rezeki yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia,
4.    4.  Mereka yang beriman kepada Al Qur`an dan kitab kitab sebelumnya, seperti Zabur, Taurat dan Injil.
5.    5.    Mereka yakin akan adanya akhirat, yaitu kehidupan setelah didunia.
Oleh karena itu kita, manusia, disuruh menyembah kepada Tuhan Allah SWT, yang telah menciptakan manusia dari sejak Nabi Adam AS, agar manusia itu bertakwa sebagaimana ayat 2 surat Al baqarah diatas. Allah sendiri sudah mengingatkan” Janganlah ada tandingan tandingan bagi Allah, seperti, membuat patung, kemudian patung itu disembah sembah sebagai tuhan, atau pohon pohon pohon besar yang disembah sembah, dsb.
Allah sendiri menantang manusia, jika mereka ragu dengan Al Qur`an, untuk membuat surat surat seperti Al Qur`an dengan mengajak penolong penolong mereka untuk bisa menandingi Al Qur`an, Allah menjamin pasti tidak akan bisa.Karena itu Allah menghimbau kepada manusia untuk takut kepada api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Neraka itu disediakan bagi orang orang kafir. Orang kafir adalah orang yang tidak bertakwa, yaitu orang yang tidak beriman kepada yang gaib, tidak melaksanakan sholat, menginfakkan sebagian rezeki/menunaikan zakat,tidak beriman kepada Al Qur`an dan kitab2 sebelumnya dan tidak yakin adanya akhirat. Jadi orang kafir bisa orang yang tidak beragama Islam atau orang mengaku Islam tetapi tidak menjalankan ketentuan Allah SWT dalam Al Qur`an.
Pernah pada waktu kecil, rumah saya dihalaman belakang ada pepunden yang dikeramatkan masyarakat setempat. Pada waktu waktu tertentu, mereka mengirimkan makanan ayam, telor dsb ke pepunden itu. Setelah jurukunci memimpin doa,(saya tidak tahu doanya seperti apa) makanan itupun dibagikan kepada orang yang membawa makanan itu, dan tentu saja, saudara saudara saya, termasuk saya, menikmati ayam masak itu.Padahal pepunden itu, katanya bukan kuburan orang yang sudah meninggal, tetapi batu yang dipendam yang diatasnya seperti bentuk kuburan umumnya.Inilah bentu bentuk animisme yang masih hidup di negara kita.
Janji masuk surga kepada mereka yang menjalankan petunjuk dalam Al Qur~an itu sebagai balasannya dan masuk neraka bagi yang melalaikannya atau melanggarnya. Janji Allah SWT ini disampaikan dalam  berbagai ayat anatar lain  :
Surat Al Baqarah ayat 25 :“Sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka disediakan surga surga yang mengalir dibawahnya sungai sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah buahan dari surga, mereka berkata,”Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu”. Mreka diberi  yang serupa. Dan disana mereka memperoleh pasangan2 yang suci. Mereka kekal didalamnya.
Surat Al Baqarah ayat 39: “Adapun orang orang yang kafir dan mendustakan ayat ayat Kami, mereka itu penghuni Neraka. Mreka kekal didalamnya”
Memang dalam kehidupan ini, hanya ada dua pilihan yang bertolak belakang;  Kalah atau menang, hitam atau putih, menangis atau tertawa,timur atau barat, utara atau selatan, kaya atau miskin dsb, termasuk baik dan buruk. Penilaian baik dan buruk, tentu atas dasar indikator yang sudah ditetapkan. Maka Tuhan Sang Pencipta manusia itu telah menunjukkannya dalam Al Qur~an, antara lain dalam surat surat sebagai berikut;
Surat Ali Imran ayat 3:“Allah SWT menurunkan AL Qur`an kepada Nabi Muhammad SAW, yang mengandung kebenaran, membenarkan kitab kitab sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil.”
Kalau kita melihat film Cinderella, yang sedang diputar dibioskop bioskop, sang Cinderella menerima nasehat dari ayahnya bahwa kita barus berbuat kebaikan  dan punya keberanian. Kalau kita melihat film film yang dibuat, baik oleh produser lokal maupun asing, baik oleh mereka yang muslim maupun non muslim, jelas terlihat bahwa ada kebaikan dan keburukan yang terjadi dalam kehidupan ini. Dan kebuirukan selalu dikalahkan oleh kebaikan, Contohnya film Spiderman, King Kong. Smurf, maupun ceritera rakyat/legenda, seperti ceritera Kleting Kuning, Malinkundang, Bawang Merah dan Bawang Putih dsb. Jadi ceritera kebaikan dan keburukan ini sudah ada sejak zaman Adam yang diusir dari Surga oleh Tuhan, berlanjut dengan pembunuhan anak Adam, yaitu Habil yang dibunuh Kubil yang akhirnya terjadi sampai sekarang ini.
Semua kekliruan itu, sejatinya berasal dari bisikan kejahatan yang memang dilakukan oleh Syaitan, dan hal itu sudah direstui oleh Yuhan Yang Maha Kuasa, dengan kekecualian terhadap hamba hamba Allah yang bertakwa, yaitu  menjalankan segala kewajiban dan menjauhi larangan Nya sebagaimana yang ada dalam petunjuk dalam Al Qur~an dan Hadist Nabi Muhammad SAW.
Saya menghimbau kepada diri saya sendiri khususnya maupun kepada pembaca umumnya, untuk selalu “berdzikir” kepada Allah SWT, dengan menjalankan segala perintah Nya dan menjauhi larangan Nya.  tidak ada istilah abu abu. 
Terima kasih.

No comments:

Post a Comment