KARAKTER .

Bangsa kita memang bangsa yang
memiliki kegotongroyongan yang tinggi, xehingga para nfounding fathers
menempatkan azas gotong royong ini kedalam sila pancasila sebagai persatuan
Indonesia. Beberapa kali nilai persatuan mengalami goncangan, dari sejak
pemberontakan zaman presiden Soekarno, diberbagai tempat, samapi G30S Pki,
kemudian pasca reformasi adanya usalan negara federasi, yang kesemuanya dapat
digagalkan oleh putra potra Indonesia, sehignga NKRI tetap berdiri dan menjadi
harga mati republik ini.
Selanjutnya rasa tolenransi yang tinggi dari bangsa inhi
sudah dikenal diseantero dunia, seperti pengiriman pasukqn perdamaian keberbgai
negara, misi kemanusiaan dsb sebagai perwujudan rasa kemanusiaan yang adil dan
beradab seperti tertera dalam sila kedua Pancasila. Bentuik demokrasi sebenarnya
sudah terjadi sejak dulu melalui pemilihan kepala desa, sebagai bentuk demokrai
langsung, yang sekarang diadopsi pada pemilihan presiden dan gubernur serta
bupati/walikota, demikian pula pemilihan wakil rakyat dalam DPR merupakan
implementasi sila kedaulatan rakyat melalui lembaga perwakilan rakyat. Kesemua itu
dilaksanakan dengan berdasarkan ketuhanan yang maha esa guna mewujudekan
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Dalam perjalanan sejarahnya, bangsa Indonesia mengalami pasang
surut kehidupannya, dimana pada masa presiden pertama, benar benar diuji Tuhan,
yang pada klimaksnya terjadi vpemberontakan PKI. Presiden jatuh, setelah
beberapa kali mengalami percobaan pembunuhan. Namun pembangunan karakter bangsa
berhasdil diletakkan oleh presiden pertama ini.
Pada periode orde baru yang panjang, mulailah pemerintah
mengundang asing untuk berinvestasi di Indonesia, melalui undang undang
penenaman modal asing. Sejak itu berdatanganlah investor asing mengeruk
kekayaan alam Indonesia, seperti freeport dsb. secara ekonomi memang ada
perbaikan kesejahteraan masyarakat, hal ini terasa dari tingkat perbaikan nasib
pegawai negeri. Namun ada yang terlupa pada masa itu, karena penggenjotan
pembangunan ekonomi ternyata melupakan pembangunan politik, dan karakter
bangsa, sehingga berakibat sifat materialistis masyarakat menjadi tidak
terkendali. Segala hal diukur dengan nilai materi.
Pada saat reformasi yang ditandai kejatuhan rezim orde baru,
Indonesia mengalami krisis kepemimpinan, sampai sampai memilih presiden pun
Indonesia mengalami kesulitan. Masyarakat pedesaan banayak mencari kehidupan di
kota kota, sehingga arus urbanisasi meningkat tajam dandesa kehabisan pemuda untuk menggarasp ladang
pertanian. Dikotapemerintah daerah kesulitan menata para pedagang kaki lima,
karena penertiban dilakukan pada saat ketertiban sudah menjadi gangguan lalu
lintas masyarakat, termasuk preman preman yang memanfaatkan situas.
Untunglah disaat saat kesulitan ada kemudahan, dengan datang
nya wong solo untuk memimpin Indonesia. Peningkatan karier politiknya secepat
bagaikan meteor, dan Indonesia setahap demi setahap mulai ada pembenahan, ada
istilah tol laut, ada istilah tahun infrastruktur,ada istilah blusukan ke seantero
nusantara, ada pembangunan perbatasan negara dsb yang ikut menggugah pemimpin
dibawahnya. Muncul pula pemimpin pemimpin daerah yang membanggakan, yang benar
benar bekerja untuk rakyat didaerahnya.
Ditingkat pembantu presiden juga ada yang memberikan harapan, dengan penenggelaman kapal aisng
pencuri ikan, pembekuan olahraga populer, yang selama ini disinyalir menjadi
ladang kehidupan orang orang tertentu, ada pemberantasan narkoba secara besar
besaran, terorisme, korupsi dsb. Indonesia sudah kembali kejalan menemukan jati
dirinya,walaupun geliat ini belum sepenuhnya diikuti masyarakat dan pemimpin
pemimpin kecil didaerah.
Siapa yang tidak jujur akan digilas oleh geliatnya bangsa
besar ini, terutama para politikus yan menetukan arah Indonesia vini kemana
dengan membuat kebijakan undang undangnya. Sudah mulai ada geliat perlawanan
dari para relawan dalam pilkada, seperti pilkada DKI yang semakin seru, ini
adalah bentuk perlawanan terhadap partai politik secara legal dan nyata. Masih banyak
oknum politikus yangt tersangkut korupsi memperlihatkan karakter manusia yang
belum memiliki integritas sesuai harapan masyarakat luas. Dll.
Kita berharap bahwa iindonesia semakin menemukan jati diri
bangsa besar, yang diharapkan para founding fathers kita yang sudah bersusah
payah mendirikan republik ini. amin.
No comments:
Post a Comment