Sunday, April 17, 2016

KARAKTER



KARAKTER .
Bangsa kita memang bangsa yang memiliki kegotongroyongan yang tinggi, xehingga para nfounding fathers menempatkan azas gotong royong ini kedalam sila pancasila sebagai persatuan Indonesia. Beberapa kali nilai persatuan mengalami goncangan, dari sejak pemberontakan zaman presiden Soekarno, diberbagai tempat, samapi G30S Pki, kemudian pasca reformasi adanya usalan negara federasi, yang kesemuanya dapat digagalkan oleh putra potra Indonesia, sehignga NKRI tetap berdiri dan menjadi harga mati republik ini.
Selanjutnya rasa tolenransi yang tinggi dari bangsa inhi sudah dikenal diseantero dunia, seperti pengiriman pasukqn perdamaian keberbgai negara, misi kemanusiaan dsb sebagai perwujudan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab seperti tertera dalam sila kedua Pancasila. Bentuik demokrasi sebenarnya sudah terjadi sejak dulu melalui pemilihan kepala desa, sebagai bentuk demokrai langsung, yang sekarang diadopsi pada pemilihan presiden dan gubernur serta bupati/walikota, demikian pula pemilihan wakil rakyat dalam DPR merupakan implementasi sila kedaulatan rakyat melalui lembaga perwakilan rakyat. Kesemua itu dilaksanakan dengan berdasarkan ketuhanan yang maha esa guna mewujudekan kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Dalam perjalanan sejarahnya, bangsa Indonesia mengalami pasang surut kehidupannya, dimana pada masa presiden pertama, benar benar diuji Tuhan, yang pada klimaksnya terjadi vpemberontakan PKI. Presiden jatuh, setelah beberapa kali mengalami percobaan pembunuhan. Namun pembangunan karakter bangsa berhasdil diletakkan oleh presiden pertama ini.
Pada periode orde baru yang panjang, mulailah pemerintah mengundang asing untuk berinvestasi di Indonesia, melalui undang undang penenaman modal asing. Sejak itu berdatanganlah investor asing mengeruk kekayaan alam Indonesia, seperti freeport dsb. secara ekonomi memang ada perbaikan kesejahteraan masyarakat, hal ini terasa dari tingkat perbaikan nasib pegawai negeri. Namun ada yang terlupa pada masa itu, karena penggenjotan pembangunan ekonomi ternyata melupakan pembangunan politik, dan karakter bangsa, sehingga berakibat sifat materialistis masyarakat menjadi tidak terkendali. Segala hal diukur dengan nilai materi.
Pada saat reformasi yang ditandai kejatuhan rezim orde baru, Indonesia mengalami krisis kepemimpinan, sampai sampai memilih presiden pun Indonesia mengalami kesulitan. Masyarakat pedesaan banayak mencari kehidupan di kota kota, sehingga arus urbanisasi meningkat tajam dandesa  kehabisan pemuda untuk menggarasp ladang pertanian. Dikotapemerintah daerah kesulitan menata para pedagang kaki lima, karena penertiban dilakukan pada saat ketertiban sudah menjadi gangguan lalu lintas masyarakat, termasuk preman preman yang memanfaatkan situas.
Untunglah disaat saat kesulitan ada kemudahan, dengan datang nya wong solo untuk memimpin Indonesia. Peningkatan karier politiknya secepat bagaikan meteor, dan Indonesia setahap demi setahap mulai ada pembenahan, ada istilah tol laut, ada istilah tahun infrastruktur,ada istilah blusukan ke seantero nusantara, ada pembangunan perbatasan negara dsb yang ikut menggugah pemimpin dibawahnya. Muncul pula pemimpin pemimpin daerah yang membanggakan, yang benar benar bekerja untuk rakyat didaerahnya.
Ditingkat pembantu presiden juga ada yang memberikan  harapan, dengan penenggelaman kapal aisng pencuri ikan, pembekuan olahraga populer, yang selama ini disinyalir menjadi ladang kehidupan orang orang tertentu, ada pemberantasan narkoba secara besar besaran, terorisme, korupsi dsb. Indonesia sudah kembali kejalan menemukan jati dirinya,walaupun geliat ini belum sepenuhnya diikuti masyarakat dan pemimpin pemimpin kecil didaerah.
Siapa yang tidak jujur akan digilas oleh geliatnya bangsa besar ini, terutama para politikus yan menetukan arah Indonesia vini kemana dengan membuat kebijakan undang undangnya. Sudah mulai ada geliat perlawanan dari para relawan dalam pilkada, seperti pilkada DKI yang semakin seru, ini adalah bentuk perlawanan terhadap partai politik secara legal dan nyata. Masih banyak oknum politikus yangt tersangkut korupsi memperlihatkan karakter manusia yang belum memiliki integritas sesuai harapan masyarakat luas. Dll.
Kita berharap bahwa iindonesia semakin menemukan jati diri bangsa besar, yang diharapkan para founding fathers kita yang sudah bersusah payah mendirikan republik ini. amin.

No comments:

Post a Comment