Thursday, June 9, 2016

AL QUR'AN DIGITAL



AL QUR’AN DIGITAL
DIMASJID MASJID DI INDONESIA.


 

Setiap kita memasuki masjid, pasti tersedia buku AL Qur’an yang disediakan masjid untuk dibaca para jamaahnya. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap orang yang memasuki masjid diasumsikan sebagai orang yng telah pandai membaca Al Qur’an, sehingga tinggal mengambil Al Qur’an untuk dibacanya. Dari pengamatan saya di masjid masjid, bahwa jarang orang  yang masuk masjid membacaAl Qur’an, mereka masuk masjid kebanyakan untuk sholat fardhu maupun sunat. Hal ini menimbulkan pertanyaan saya, apakah mereka yang masuk masjid untuk sholat, kenapa jarang yang membaca Al Qur’an. Seakan akan Al Qur’an hanya sebagai kelengkapan masjid. Ada beberapa kemungkinan bahwa orang di masjid jarang menyentuh Al Qur’an antara lain menurut pandangan saya :
1.       Sudah banyak orang yang memiliki handphone yang mengakses pada internet, sehingga mereka cukup menggunakan handphone nya untuk membaca Al Qur’an.
2.       Keinginan orang untuk baca Al Qur;an di masjid pada saat setelah sholat, seperti diburu waktu kerja, sedang kalau malam ke masjid ingin cepat kembali kerumah, jadi niat untuk membaca Al Qur’an di masjid masih belum kuat, seperti orang kalau membaca suratkabar.
3.       Tetapi mungkin juga orang yang masuk masjid sebenarnya masih belum mampu membaca Al Qur’an dengan tajwid sesuai aturan membaca al qur’an, sehingga merreka merasa malu atau takut menyentuh alqur’an. sementara untuk belajar melalui guru, mereka merasa sudah umur, dan waktu yang habis untuk urusan dunia.
4.       Setiap khotbahnya para penceramah di masjid menganjurkan untuk membaca dan memahami Al Qur’an. Tetapi masjid belum terpikir untuk menyediakan Al Qur’an untuk sebagian golongan mereka yang belum mampu membaca sesuai tajwidnya, dan sudah berumur sehingga mereka juga mungkin malu atau untuk mendatangkan guru kerumah, juga perlu menyediakan sekedar pengganti bensin ustadnya, yang biasanya tidak ada tarif yang dipatok ustadz, tetapi juga faktor ewuh pakewuh.
5.       Dan lain lain faktor yang pada intinya bagaimana cara masjid benar benar menjadi tempat yang nyaman bagi semua golongan muslim untuk belajar membaca Al Qur’an dan memahaminya dengan benar.
Pada masasekarang ini, dimana kemajuan teknologi telah pesat dan memasuki berbagai kehidupan termasuk kehidupan beragama di Indonesia, kiranya para pengurus dewan kehormatan masjid/DKM bisa menyediakan fasilitas terkini dalam membantu jamaah masjid nya untuk mengakses kemajuan teknologi dalam membaca Al Qur’an, baik melalui wifi internet maupun menyediakan Al Qur’an digital yang banyak disediakan di toko toko buku atau mall mall.
Uang sumbangan jamaah yang setiap hari masuk kas masjid, jangan hanya digunakan untuk merenovasi masjid menjadi bagus saja, tetapi juga kemampuan jamaahnya juga diperhatikan, agar seluruh jamaah bisa membaca dan memahami Al Qur’an melalui sarana yang sesuai jamaahnya. Kalau semua orang sekitar masjid memahami Al Qur’an. Baik bacaannya maupun artinya, maka sejahteralah masyarakat sekitar masjid.
Bagaimana menjaga Al Qur’an digital itu aman dari kemungkinan hilang karena tangan tangan jahil?. Memang tidak semua orang yang ke masjid memiliki niat menghadap Tuhan, tetapi ada juga satu satu yang mmanfaatkan situasi untuk mengambil yang bukan haknya, seperti sandal  sandal yang sefring hilang. Maka perlu ada tempat  tersendiri untuk membaca Al Qur’an secara digital ini, dan dijaga oleh marbot masjid atau tenaga administrasi perpustakaan masjid. Setiap peminjaman Al Qur’an digital, harus melalui pembukuan yang benar, dibaca ditempat tidak boleh dibawa pulang, dan kalau perlu disediakan kotak infak/sumbangan bagi para pembacanya, atau semacam biaya sewa sekedarnya. Yang hasilnya bisa untuk menggaji penjaga tsb. Lebih aman dan praktis memang menggunakan fasilitas WIFI, tetapi jamaah juga harus menyediakan handphone canggih untuk mengkases internet melalui wifi tsb, ataupun melalui laptopnya. Jadi kurang praktis.
Saya yakin jika masjid menyediakan Al Qur’an digital atau wifi, masjid tersebut akan penuh dengan orang orang yang membaca Al Qur’an dengan memanfaatkan teknologi digital itu. Semoga masukan ini bisa menginspirasi para pengurus DKM maupun yang berwenang untuk bisa mengkhatamkan seluruh umat muslim di Indonesia secara autodidak melalui teknologi digital. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment