DIBALIK EKSEKUSI FREDDY
BUDIMAN.
Berita hangat minggu minggu ini menurut saya adalah haris Ashar,
koordinator Kontras yang sempat di curhati oleh alm Freddy Budiman. Berita ini
bagai bom melebihi bom Thamrin yang sempat mendunia. Indonesia yang sedang
darurat narkoba, telah mengeksekusi para bandar narkoba, yang telah
mendapatkan kritikan pedas dari berbagai negara termasuk sekjend PBB. Namun ternyata
dibalik bandar ada bandar yang tidak kelihatan. Freddy telah memberi jejak
pengakuan kepada Haris Azhar, yang menunjuk kepada pledoinya di pengadilan. Secuil
kalimat yang perlu segera ditelusuri dengan cepat sebelum hilang tanpa bekas.
Persoalannya, siapa yang tepat untuk menelusuri dan
mendapatkan data pledoi itu dengan cepat?,. kepolisiankah?, BNN kah? KPK kah? Atau
siapa?.
Menurut saya yang bloon ini, oleh karena ini bola panas yang
bisa menjadi liar. Disamping itu, perang terhadap narkoba sudah disampaikan
oleh presiden kita, maka istanalah menurut saya yang harus cepat menemukan
bukti bukti yang disampaikan freddy kepada Haris. Karena bukti yang mungkin
satu satunya ada di pledoi, maka pihak istana harus balapan dengan bandar yang
tak terlihat, jika ada. Jokowi cukup telpon ketua MA untuk meminta berkas itu,
atau Jokowi sidak saja ke pengadilan tingkat pertama, kalau tidak ada yang ke
pengadilan tinggi, kalau tidak ada ya ke MA, kalau tidak ada juga, kemana ya
sidaknya?, apa kepasar loak di Senen, barangkali ada??. Berkas Freddy menjadi
barang berharga bagi republik ini, untuk membuka tabir yang selama ini juga
menjadi tanda tanya saya. Kenapa yang dicokok polisi hanya para pengedar saja?.
Freddy sendiri mengakui Cuma operator. Lalu siapa bandar sebenarnya?
Bagaimana kalau tak terbukti ada disebutkan dalam pledoi
freddy?, apakah Hari bisa disebut sebagai memberi keterangan palsu? Atau Freddy
yang palsu?.atau yang benar disulap jadi palsu, yang palsu jadi benar...bin nya
pak Sutiyoso saya kira sudah punya data itu kali ya....
Coba bro pikirin dan kembangkan ya.....tapi jangan ngawur ...terima
kasih.
No comments:
Post a Comment