Monday, July 4, 2016

PINTU TOL NON TUNAI....



PINTU TOL NON TUNAI SEBAGAI MOMENT
REVOLUSI MENTAL.

Image result for MACET DI TOL
Sungguh saya belum bisa bayangkan, mudik lebaran kali ini, yang memudikkan sekitar 2 juta kendaraan. Dari jumlah itu kagak kehitung mobil yang umumnya lewat jalan tol, sehingga dipintu pintu tol timbul kemacetan panjang. Hal yang sama tiap harfi jika kita lihat pintu pintu masuk tol dari arah Botabek, pagi siang dan sore sudah menjadi santapan pengendara mobil, sehingga diprediksi ribuan kilo liter bensin yang hilang, artinya pemborosan bensin, tenaga dan pikiran yang stres mengalami kemacetan dijalan tol. Kalau kita melihat tol di Malaysia, ternyata pintu tol otomatis/non tunaiu mendominasi pintu pintu tol disana, artinya kita belum mampu menandingi pemikiran negara tetangga dibidang tol non tunai ini.
Kenapa tol tunai tidak direvolusi untuk diganti menjadi tol non tunai?. Hal ini merupakan moment penting dalam action revolusi mental presiden Jokowi. Dengan penggunaan tol non tunai, banyak manfaat yang bisa diambil, terutama :
1.   Mempercepat transaksi di pintu tol, sehinggaq mempercepat antrian di pintu tol. Antrian tunai kadang kadang memakan waktu lama, apalagi kalau menunggu kembalian dari petugas, dan umumnya juga demikian. Dampak positipnya adalah memperlancar arus lalulintas di jalan tol.
2.   Transaksi non tunai menghindari kebocoran uang, sehingga aman dari  faktor mentalitas koruptip aparatnya.apalagi menyangkut uang yang jumlahnya besar setiap harinya.
3.   Dengan transaksi non tunai, artinya juga membina masyarakat untuk disiplin menghargai waktu, dan melek teknologi. Dsb.
Faktor dipertahankannya transaksi tunai kemungkinan adalah sbb:
1.   Menjadi peluang tenaga kerja, untuk mengurangi tingkat pengangguran, walaupun sebenarnya tidak terlalu signifikan dibanding kerugian yang dialami masyarakat dan pemerintah.
2.   Memudahkan pengelola, jika ingin menggunakan uang untuk sesuatu kebutuhan perusahaan, tanpa melalui transaksi bank, walaupun ini juga alasan yang dicari cari,.
3.   Pengelola belum siap untuk menyediakan tempat isi ulang dipintu pintu tol non tunai. Selama ini hanya di mini market yang disediakan tempat isi ulang, suatu strategi pemasaran yang kurang tepat, sebelum menyediakan tempat isi ulang di pintu pintu tol maupun di SPBU, seperti di negara tetangga tsb.
4.   Pemerintah ngalah atau kalah dengan budaya masyarakat yang senang dengan transaksi tunai, akibatnya pemerintah rugi, masyarakat lebih rugi lagi.dsb
Kita ingat waktu zaman pemerintahan sebelumnya, ada menteri yang jual kartu non tunai, menurut saya itu adalah pencitraan belaka, karena masyarakat tidak tergerak sama sekali. Oleh karena itu saya berpendapat agar semua pintu tol diganti dengan non tunai, hanya disediakan satu pintu tol tunai untuk melayani pengendara yang insidentil masuk tol, seperti pengendara luar kota dsb. jadi akar masalahnya tidak dicasri jalan keluarnya.
Kalau kereta api saja mampu merestorasi diri, kenapa jalan tol tidak bisa melakukannya. Ada apa ini?????.  


No comments:

Post a Comment