Thursday, August 4, 2016

ETIKET DAN ETIKA....



ETIKET DAN ETIKA.
Hasil gambar untuk ETIKET DAN ETIKA

Sering kita dengar orang mengatakan etiket, dan sering pula kita dengar orang mengatakan etika. Namun mungkin ada juga yang tidak tahu apa itu etiket dan apa itu etika. Bahkan sering dicampur adukkan antara keduanya.
K.Bertens, dalam bukunya berjudul “ ETIKA”,(2011) dikatakan bahwa etiket adalah sopan santun, sedang etika berarti moral. Keduanya menyangkut perilaku manusia, karena itu istilah itu hanya untuk manusia, binatang tidak mengenalnya. Etiket dan etika mengatur perilaku manusia secara normatip, apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, dengan penilaian baik dan buruk.
Etiket hanya berlaku apabila ada orang lain, baik orang lain itu hadir, maupun orang lain itu hanya mengintip saja. Artinya tidak hadir secara langsung. Tetapi jika tidak ada orang lain yang hadir  langsung,maupun tidak langsung, maka etiket itu tidak berlaku. ,misalnya kita tidur didalam kamar terkunci dengan telanjang bulat. Karena tidak ada orang lain maka dia tidak melanggar etiket. Tetapi jika dia tidur dengan kondisi yang sama diruang tamu, maka itu sudah melanggar etiket, ini menyangkut etiket pergaulan manusia. Etiket juga menyangkut cara dalam berinteraksi dengan manusia lainnya, misalnya kita menyerahkan sesuatu dengan tangan kiri kepada orang lain yang kita hormati, maka cara ini tidak memenuhi etiket yang tepat yang berlaku umum dilingkungan itu. Karena lingkungan satu bisa berbeda dengan lingkungan lainnya, misalnya adanya ritual sex di afrika yang tentu tidak bisa diterima di Indonesia. Ritual ini bahkan dikatakan melanggar etiket dan etika moral serta agama. Tetapi di Afrika tidak.
Lain etiket, maka lain pula dengan etika. Misalnya Sanusi, tersangka reklamasi di jakarta, yang menerima suap dari pengembang, dan pengembang mengharapkan sesuatu dari Sanusi (misalnya kontribusi dikurangi, atau misalnya minta perda cepat rampung dsb), maka keduanya disebut melanggar etika dalam pemerintahan. Contoh lain. Panitera pengadilan menerima amplop dari pihak berperkara, dengan maksud keputusan hakim bisa meringankannya. Dll. Walaupun kedua hal itu tidak diketahui oleh orang lain, maka keduanya tetap disebut melanggar etika, dan hati kecilnya  mengetahui pelanggaran dirinya itu.
Etiket umumnya menyangkut segi lahiriah, sedang etika menyangkut batiniah. Oleh karena itu dimasyarakat muncul istilah istilah yang menggambarkan hal itu, seperti musang berbulu ayam, diluar sopan santun tetapi didalam berhati busuk.    
Dalam segi agama bisa disebut Hablun Minannas dan Hablun Minallah. Yaitu hubungan dengan manusia dan hubungan dengan Tuhan. Kalau melanggar terhadap Hablun Minannas bisa dihukum masyarakat, sedang kalau melanggar Hablun Minallah, maka tersebutlah yang namanya  dosa, yang akan dihukum Tuhan.  Karena dalam agama tidak ada yang namanya abu abu, yang ada hitam atau putih. Oleh karena itu, dalam kitab suci, kita disuruh juga untuk berdoa kepada Tuhan agar terhindar dari dosa dosa sebagai akibat melanggar etika.

No comments:

Post a Comment