Tuesday, August 16, 2016

GLORIA PASKIBRAKA.



GLORIA PASKIBRAKA.
Orang asing tidak boleh hormat pada merah putih?
Hasil gambar untuk paskibraka
Nasib tragis menimpa seorang murid calon pengibar bendera pusaka di istana negara besok tanggal 17 Agustus 2016. Murid sebuah SMA di Cinere Depok adalah lahir dari seorang bapak yang berdarah Perancis dan ibu seorang Indonesia, dan baru berumur 16 tahun.
Berbagai silang pendapat menyangkut kewarganegaraan Gloria...yang kemudian terkenal dengan Gloria Paskibraka, namun pada akhirnya yang bersangkutan tidak dilantik menjadi paskibraka. Ironis...
Terlepas masalah hukum yang menjadi sandungan Gloria, walaupun ybs sudah membuat pernyataan memilih warga negara Indonesia, maka jiwa nasionalismenya bisa tergerus oleh keputusan pemerintah tidak mengikut sertakan dalam paskibraka. Kita harusnya berbangga kalau seorang warga negara asing menjadi pengibar bendera pusaka di istana, ini menunjukkan jiwa nasionalisme warga asing tersebut melebihi nasionalisme kewarganegaraannya sendiri. Itulah sebabnya warga SMA Cinere beserta guru2nya memberikan dukungannya kepada Gloria. Bahkan menpora  Imam Nachrowi memiliki rencana lain untuk Gloria. Dia ingin menjadikan Gloria sebagai duta Kemenpora untuk memberikan motivasi kepada pelajar Indonesia.

"Ke depan saya akan jadikan Gloria sebagai salah satu duta di Kemenpora nanti untuk memotivasi pelajar Indonesia agar tidak putus asa dengan apapun kenyataan yang ada di depannya," kata Imam  (sumber Detik.com)
Pertanyaan saya, apakah warga negara asing haram untuk menjadi pengibar bendera pusaka?. Padahal dengan ikut menjadi pengibar bendera pusaka ini menunjukkan kepada dunia luar betapa Indonesia sebuah negeri yang sejuk dan dicintai semua warga dunia melebihi negeri  orang asing itu sendiri.  Hal ini sebenarnya bisa menjadi moment yang bagus untuk promosi pariwisata Indonesia.
Langkah politis Menpora sungguh tepat untuk menjadikan duta untuk memotivasi pelajar  Indonesia agar tidak mudah putus asa. Orang yang usil akan mengatakan: Demikian rendahkah anak Indonesia sampai harus dimotivasi oleh orang asing??
 Saya lalu ingat tempo hari para pemain sepakbola seperrti irwan achdim dan kawan kawan yang begiitu mudah mendapatkan naturalisasi kewarganegaran Indonesianya, walaupun ada yang belum bisa berbahasa Indonesia. memang dasar......politik..     

No comments:

Post a Comment