7. Bengkalis,
Sekretaris Komisi IV DPRD Bengkalis, Irmi Syakip Arsalan, Rabu (10/8/2016), menggelar reses di Desa Damai, Kecamatan Bengkalis. Dalam reses tersebut, ratusan warga tampak berjubel mengikuti jalannya reses. Banyak warga yang menyampaikan aspirasinya mulai dari perbaikan insfrastruktur dan lainnya.
Akan tetapi, memang tidak mengherankan jika warga begitu antusias. Hal itu karena sejak dimekarkan dari Tameran, dua tahun yang lalu, baru kali ini amggota DPRD yang melakukan reses. Kehadiran wakil rakyat begitu berarti bagi mereka karena sudah banyak unek-unek pembangunan yang ingin mereka suarakan untuk pemerintah melalui anggota DPRD.
’’Baru kali ini lah dewan yang membuat acara seperti ini di desa kami. Kami beri tepuk tangan buat wakil rakyat kami ini,’’ ujar Ketua BPD Desa Damai, H Bachtiar, yang disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat (sumber: riau pos.com).
Berita diatas, merupakan contoh baik wakil rakyat yang peduli terhadap perkembangan konstituennya diderah pemilihannya, alangkah menyejukkan apabila setiap anggota DPRD melakukan reses seperti yang dilakukan wakil rakyat dari bengkalis ini. Apakah untuk kegiatan reses ini ada anggarannya?. Saya kira untuk tiap daerah ada anggarannya, walaupun berbeda nilai rupiahnya.momen ini sangat bagus untuk memotivasi anggota DPRD lainnya ketika melakukan reses. Tatap muka memang pentinguntuk mengetahui langsing permasalahan didapilnya masing masing, walaupun sekarang sudah zaman internet. Permasalahannya adalah apakah permasalahan yang disampaikan warga bisa seluruhnya tertampung dalam APBD daerah ybs, dan bagaimana pola komunikasi yang dibangun seandainya permasalahan id dapil tsb belum bisa ditampung dalam APBD?.
Melalui tulisan ini, saya menyarankan agar :
1. Anggaran reses benar benar dipertanggungjawabkan oleh setiap anggota DPRD/DPR yang melakukan reses, dan dilengkapi foto foto saat reses, seperti berita diatas. Hal ini untuk menghindari reses-resesan alias fiktip, ada anggaran yang digunakan tetapi laporan fisiknya tidak ada. RT/RW di Jakarta yang Cuma mendapat bantuan anggaran kecil saja, wajib membuat laporan melalui Qlue sehari tiga kali, apalagi biaya reses yang tentu lebih dari sekedar honornya RT/RW dei jakarta.
2. Untuk berkomunikasi dengan warga secara berkelanjutan, sebaiknya setiap anggota DPRD/DPR memiliki blog internet dan email, untuk memudahkan komunikasi dengan warga sehingga informaswi lapangan bisa terus di update anggota DPRD/DPR ybs. Hasil hasil reses bisa dimuat dalam blog anggota ybs,sehingga warga bisa ikut memantau perkembangannya.
Demikian masukan kepada para wakil rakyat didaerah maupun di pusat, jika ingin ada tertib anggaran. Atau mungkin sudah dilaksanakan anggota dewan???. Cek
No comments:
Post a Comment