INOVASI INOVASI
DAERAH.
5. Bener Meriah.
Tulisan kali ini,
bukan inovasi daerah, tetapi bagaimana daerah untuk berinovasi menyikapi
masalah didaerahnya, seperti nasib petani kopi didaerah Dataran Tinggi gayo
yang terjerat rentenir. Padahal kopi
gayo amat terkenal didunia, yang tentu akan membawa para petani ketingkat kesejahteraan
yang memadai,tetapi apa yang terjadi? Rentenir meminjamkan uang kepada petani dan akan
dibayarkan dalam bentuk buah kopi pada saat panen tiba.
Hasil survey yang
dilakukan Asosiasi Kopi Gayo Indonesias (AKAGI) sepanjang bulan juli
memperlihatkan hasil yang memprihatinkan itu. Survey yang dilakukansecara acak
itu, dilakukan di Jagong,Rusip,Pegasing, Aceh Tengah serat beberapa desa lain
di Bener Meriah.
Ternyata praktek
rentenir itu sudah terjadi sepanjang tahun dan sudah menjadi rahasia masyarakat
umum disana. (sumber: Serambi Indonesia).
Kenyataan pahit
ini, bertolak belakang dengan guyuran dana otonomi khusus Daerah Istimewa Nanggroe
Aceh Darussalam, yang sangat besar.6.824,39 Milyard Rupiah atau sekitar 6,824 Trilyun
rupiah pada APBN tahun 2014 yang lalu (sumber Google.com).
Semestinya pemerintah
Aceh telah memiliki daftar invetarisasi masalah, dan masalah jeratan rentenir
petani kopi gayo semestinya menjadi prioritas, sebagai mana ayat 286 Surah Al
Baqarah, dimana Allah akan meniadakan riba dan menyuburkan sedekah. Saya wanti
wanti sebagai daerah serambi Mekkah agar renternir diberantas, misalnya melalui
pendirian koperasi koperasi maupun dana bergulir untuk membantu petani kopi
gayo. Bagaimana pak Gubernur dan pak Bupati Gayo???...kopi gayo telah mendunia..tetapi
petani kopi gayo jangan sampai meninggal dunia gara gara terjerat rentenir...ironis..ya
bro...kemana saja dana otonomi khusus itu????. Apa menjadi kenduri pejabatnya??
Wahai pak Agus Raharjo.....sekali kali ke Aceh bro..
No comments:
Post a Comment