Monday, August 29, 2016

INTERMEZO (LANJUTAN PELDEK)..



INTERMEZO
(Lanjutan Peldek)Hasil gambar untuk GAMBAR KARTUN ORANG LINGLUNG
Calon kepala desa.
Parno yang belum lama kembali dari kota jakarta, sudah berhasil menggaet kembang desa yang bernama Parni. Bahkan sudah berpraktek walaupun hanya menempel gedek rumah Parni, namun celaka dua belas, kena sundut rokok oleh bapaknya Parni kala itu.
Akibat terkena rokok, Parno seminggu hanya dirumah saja,karena kelaminnya membengkak terkena sundutan rokok bapaknya parni. Setelah merasa sudah sembuh, pemuda desa yang baru balik kampungnya itu, kembali berjalan jalan didesanya. Tak sadar langkahnya membawa nya ke kantor Kepala Desa. Disana dia bertemu dengan bapaknya Parni, namun karena bapaknya Parni tidak tahu tentang Parno, maka pembicaraan dikantor  desa itu biasa biasa saja, sampai suatu saat parno ditawari mampir keruma bapaknya Parni. Sepulang bapaknya Parni, Parno membaca pengumuman pemilihan kepala desa. “Pak saya mau daftar menjadi calon kepala desa pak”,kata parno. “siapkan syarat syaratnya pak Parno” jawab pegawai kantor desa itu. Lalu buru buru Parno pulang kerumahnya, lalu menelpon temannya yang ada di jakarta, kebetulan dia baru punya HP, dalam telepon parno berceritera kepada temannya itu dan akhirnya dia bilang” Pon, Ponirah, tolong buatin gue ijazah sarjana” . “beres Par, kapan diperlukan?” balas temennya dari seberang sana. “secepatnya, seminggu lagi, gue tunggu “ balasnya sambil memberikan catatan alamat rumahnya.
Selang kemudian, pada masa kampanye, dengan gagahnya parno berorasi’ “bapak bapak dan ibu ibu serta saudara sekalian, jika saya terpilih menjadi kepala desa kita, maka bapak ibu akan saya ajak ke jakarta jalan jalan melihat lihat Jakarta, disana ada tugu yang terbuat dari emas murni, ada jalan diatas ada jalan dibawah, ada akuarium besar dll” katanya bersemangat.
Belum lagi kampanye selesai, datang dua orang polisi masuk ke arena kampanye, menemui parno sang calon “bapak  harus ikut saya ke kantor polisi, karena ijazah bapak palsu” kata sang polisi. “lho ijazah saya asli kok pak” balasnya. “berdasarkan penelitian  kami, bapak tidak tercatat diuniversitas tsb, dimana bapak beli ijazah itu?” balas polisi menahan emosi, dengan agak berat terpaksa Parno mengaku: “saya beli di Jakarta pak, dijalan Pramuka”. akhirnya kampanye bubar dan parno dicokok polisi dengan tuduhan pemalsuan surat..”anggota DPR saja tidakdi apa apain, kok saya diapa apain” gumamnya..Komentar saya, iya kalau tidak ketahuan No. Kalau ketahuan juga akan seperti kamu... dasar Parno, tak jadi kepala desa, tak jadi pula kerumah Parni.             

No comments:

Post a Comment