KONGLOMERAT INDONESIA
DITANTANG ROSSI.
Membayar pajak saja
enggan.....
Pebalap MotoGP dari Italia, telah mulai menenelorkan pebalap
pebalap muda Italia, yang merupakan negeri asal Rossi. Ross mendirikan akademi
balap VR 46 Riders Academy untuk mengorbitkan talenta muda Italia, untuk
menyaingi pebalap pebalap Spanyol. Adrea Iannone memuji langkah Rossi ini.
Kalau di sepakbola Ronaldo telah menantang konglomerat
Indonesia, melalui anak angkatnya dari Aceh, yang dilatihnya di Portugal, maka
Rossi menunjukkan patriotisme Italia dengan melatih pebalap muda Italia untuk
mendunia.
Indonesia yang merupakan negeri kaya dan banyak
konglomeratnya, malahan menyembunyikan harta nya keluar negeri. Boro boro
untuk memajukan Indonesia, malahan untuk mengisi SPT saja, mereka enggan,ada
ribuaqn lagi. padahal mereka mengais rezekinya dari Indonesia. Sungguh amat
tidak berterima kasih, dimana rasa nasionalismenya itu, apakah
hal ini menjadi petunjuk kemungkinan kegagalan tax amnesty yang digulirkan
pemerintah?.
Salah satu indikasi, tidak mampunya konglomerat Indonesia
memenuhi tantangan Rossi maupun Ronaldo, adalah didepaknya Rio Haryanto dari
Kockpit FI setelah tidak mampu memenuhi nilai kontraknya dengan Mannor Racing. Kewajiban
pajak kepada negara saja mereka menghindar,apalagi untuk berkorban memajukan olahraga
Indonesia yang memerlukan uluran tangannya.
Halo konglomerat Indonesia, terutama yang menyembunyikan
hartanya diluar negeri, ikutlah membantu tax amnesty pemerintah, minimal
sebagai kewajiban pada negara, tidak perlu menyaingi tantangan Rossi maupun
Ronaldo yang sudah leading jauh. Anda cukup memenuhi tax amnesty saja sudah
cukup, tidak lebih.
Niarlah oleh raga diurus Menpora dan para konglomerat
nasionalis yang selama ini konsisten mengembangkan olah raga Indonesia seperti
Bulutangkis yang masih mendominasi prestasi dunia, dan olah raga lainnya.
Saran saya untuk memenuhi tantangan Rossi ini:
1. Bangunlah sarana olah raga di
Indonesia, dan disewakan kepada penggunanya, agar anda tidak rugi material. Juga
dibangun sarana pendukungnya, seperti gedung yang bisa disewakan untuk acara
seremonial dsb.
2. Angkatlah satu dua orang anak usia
dini yang memiliki prestasi menonjol untuk
diorbitkan di tingkat dunia. Agar anak anak muda seperti Rio Haryanto, Pradipta
(pebalap F1 dan pebalap Motor) tidak terhenti prestasinya karena tak ada
sponsornya. Demikian pula agar peraih perak olimpiade agar bisa meningkatkan
menjadi emas di olimpiade mendatang.
3. Dll bro...mungkin anda punya
pendapat.
No comments:
Post a Comment