Saturday, September 17, 2016

GURU KENCING BERDIRI........



GURU KENCING BERDIRI
APA MURID KENCING BERLARI ???.
Image result for guru kencing berdiri
Itulah peribahasa yang cocok untuk berita besar pagi ini, dengan ditangkapnya ketua DPD RI, Irman Gusman yang sudah dinyatakan sebagai tersangka kasus impor gula di Sumbar tahun 2016. DPD adalah sebuah lembaga tinggi negara yang anggota anggotanya mendapat sebutan keren, Senator, (kalau di luar negeri).anggota DPD mewakili rakyat secara independen non partisan. Namun kenyataannya banyak mantan anggota parpol yang kemudian melompat menjadi anggota DPD.
Sungguh peristiwa pagi ini, membuat kejutan dan  apresiasi terutama kepada KPK yang benar benar bhekerja memberantas korupsi dengan optimal, sehingga ternyata banyak musang berbulu domba yang tertangkap tangan dengan hasil tangkapan yaqng besar, baik uangnya maupun orangnya.
Bagaimana generasi muda melihat contoh contoh yang ditunjukkan generasi sebelumnya yang menjadi panutan masyarakat luas. Seperti guru yang kencing berdiri, apakah muridnya kencingnya sambil berlari?.
Ditengah kencangnya suara perang terhadap korupsi, ternyata masih ada jugas yang berani untuk menyelinap melakukan tindakan tercela itu. Merfeka tidak peduli dengan kondisi masyarakat yang merintih rintih setiap hari berusaha mengisi perutnya. Harga daging yang tinggi saja masyarakat sudaqh menjerit pilu, apalagi melihat panutan di republik ini berbuat korupsi. Sungguh akian kemana negeri indah ini akan dibawa para petinggi yang korup.
Sementara petinggi yang benar benar berbuat untuk rakyatnya, kadang dicurigai sebagai cara terselubung untuk menguntungkan segolongan lainnya yang memiliki kekayaan.
Sudah banyak rupanya hasil taqngkapan KPK, namun hampir semua yang ditangkap kebanyakan berada di jakarta, setitik wilayah di Indonesia yang luas.  Sementara didaerah yang tersebar luas kurang kedengaran berita korupsi. Hanya beberapa daerah yang mencuat, namun secara umum adem ayem saja. Apakah hal ini mengindikasikan amar makruf nahi munkar aparat daerah terhadap tindakan korupsi, ataukah KPK tidak memiliki tangan sakti didaerah.
Apabila dilihat umur para koruptor, umumnya mereka lahir dan mengenyam pendidikan semasa zaman Orde baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Dimana pada masa tsb, kebijakan ekonomi mengemuka, sehingga pendidikan politik praktis kurang diperhatikan. Akibatnya anak muda dijejali pengaruh liberalisme yang mendewakan materi yang banyak. Hasilnya bisa dilihat saat ini, dimana aparat  tidak takut kepada ancaman akibat korupsi.
Saya sempat baca distasiun televisi swasta, bahwa KPK akan bertindak lrbih kejaqm terhadap para koruptor. Memang cara inilah yaqng harus diterapkan agar para koruptor keder untuk melaksanakan aksinya, agar generasi penerus tidak terkontaminasi.
Pendidikan politik memang harus dilakukan, seperti pendidikan mental Panca Sila, pendidikan anti korupsi, pendidikan anti narkoba, pendidikan  anti sex bebas dsb ,untuk menciptakan  generasi penerus yang bermental baik dan berakhlak mulia sesuai agama masing masing.
KPK harus memiliki kantor kantor disetiap minimal ibukota Propinsi yang akan memantau aparat di propinsi ybs.
Demikian  menyambut hasi lkerja KPK yang telah menangkap ikan kakap, walaupun ikan tsb sedang melahap teri....kalau guru kencing berdiri, maka muridnya janganlah kencingnya berlari...ntar celanamu basah loh...ya nggak bro...!!!. .    

No comments:

Post a Comment