Friday, November 11, 2016

PERSATUAN SEPAK BOLA.......



PERSATUASN SEPAK BOLA INDONESIA
SEBUAH HARAPAN UNTUK BERPRESTASI.
Image result for sepak bola indonesia

PSSI melalui kongresnya di Jakarta telah memilih ketua umumnya secara demokratis dan kondusif. Saya sampaikan selamat kepada ketua umum yang baru. Kali ini tentara tampil untuk membenahi PSSI yang selalu dirundung malang, sehingga prestasinya semakin melorot. Kalau zaman dulu dengan tingkat kesejahteraan yang amat tidak memadai, Indonesia bisa berbicara ditingkat internasional, seperti olimpiade Melbourne, Australia dengan menahan imbang Rusia, tapi kini dengan kesejahteraan yang lebih baik malah memiliki perestasi yang memprihatinkan. Para pengurusnya malah saling main sendiri, sehingga yang diurus seperti ayam kehilangan induknya.
Mudah mudahan ditangan ketua umum yang baru PSSI bisa berjaya di Asia, bukan hanya Asia tenggara saja. Kalau Martinus  bisa diterbangkan  ke Portugal oleh seorang Ronaldo, kenapa PSSI tidak berinovasi, agar banyak anak muda yang memiliki talenta tinggi disepakbola.
Tempo hari saya berandai andai, sekiranya setiap konglomerat di Indonesia memiliki anak asuh seorang pemain sepak bola usia dini, misalnya usia 8-10 tahun yang sudah jelas bakatnya, dan fisiknya, kemudian dilatih di luar negeri dengan biaya sang konglomerat itu, maka sepuluh tahun kemudian Indonesia akan memiliki kesebelasan dunia. Yang untung juga Indonesia dan uang konglomerat akan kembali ke koceknya.  Kalau ada 100 konglomerat yang turun gunung, maka ada 100 pemain yang siap berlaga sepuluh tahun kemudian. Saat ini Martinus juga tidak ketahuan main dimana dan prestasinya seperti apa,apakah menjadi layu sebelum berkembang?. Ronaldo hanya memancing konglomerat Indonesia, apakah mau mengikuti jejaknya mengangkat anak asuh seperti dirinya.saya kira konglomerat membiayai seorang anak asuh dibidang sepak bola tidak akan keberatan, demi membangun Indonesia yang sejahtera, seperti keberhasilan tax amnesty, dimana rasa cinta tanah air begitu antusias, saya menjadi terharu atas rasa naionalisme yang tinggi dari para konglomerat dan orang kaya, yang mensukseskan tax amnesty tsb.
Cara lain yang bisa mengangkat citra sepakbola Indonesia, memilih anak anak Papua yang dari kecil sudah naik turn gunung, sehingga telah memiliki mental dan fisik yang kuat, kemudian dilatih intensip, dengan disiplin tinggi. Postur orang papua cukup ideal untuk sepakbola yng memerlukan fisik kuat, tinggal memoles intelegensia, disiplin kemiliteran, tekhnik main bola dengan sparing  partnert yang lebih bagus dan pemberian gizi yang cukup. Selama ini sparing partner yang dilakukan PSSI sekelas dibawahnya, sehingga tidak siap apabila menghadapi lawan yang setingkat diatasnya dalam suatu pertandingan. Mungkin pemda Papua bisa bersinergi dengan perusahaan di papua, terutama Freeport agar mau menjadi bapak asuh sepakbola Papua yang berkelas internasional, kalau Asia Tenggara saja, tidak cukup. Walaupun tingkat Asean saja masih ngos ngosan...
Demikian saran saya bro...sedikit sentilan sentilun untuk membangun kembali PSSI.  




No comments:

Post a Comment